SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, BOYOLALI –Keluarga korban dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) suami bunuh istri di Gladagsari, Boyolali meminta tersangka dikenai hukuman mati.

Sebelumnya, tersangka, Tarman, 40, membunuh istrinya, Sri Suyatmi, 50, di rumahnya Dukuh Sewengi, Desa Kembang, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Kamis (13/10/2022).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Kami dari pihak keluarga minta, kalau bisa [tersangka] dihukum mati. Kalau orang mengatakan utang nyawa harus dibayar nyawa,” jelas adik korban, Kardiman, 45, saat berbincang dengan Solopos.com seusai pelaksanaan rekonstruksi kasus di rumah korban, Rabu (26/10/2022).

Lelaki yang berdomisili di Kecamatan Selo tersebut mengatakan korban memang sering mengeluh mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari suaminya.

Namun, awalnya dia berpikir cekcok dalam rumah tangga adalah hal biasa. Sehingga dirinya tak berpikir tersangka akan menghabisi nyawa kakaknya.

Baca juga: FOTO TKP BANK PANIN PALUR : Mengamankan Lokasi Olah TKP

Kardiman menjelaskan beberapa perlakuan tersangka, Tarman, 40, kepada kakaknya yang pernah ia dengar seperti dikejar-kejar saat di ladang, diancam akan dibunuh. Ada pula ancaman akan dibacok dan akan ditali hingga meninggal.

Senada, anak korban yang tinggal di Klaten, Eko Susilo, 29, mengatakan dirinya juga ingin tersangka dihukum mati. Dirinya awalnya tak menyangka ibunya akan dibunuh oleh ayah tirinya.

Sebelumnya, dirinya selalu menanyakan terkait keharmonisan hubungan ibunya dan tersangka. Akan tetapi, ibunya selalu menjawab baik-baik saja.

“Saya sebagai anak sangat shock dan merasa sangat kehilangan. Apalagi meninggalnya dengan cara dibunuh. Jadi saya sangat sakit begitu,” kata dia kepada wartawan.

Baca juga: REKONTRUKSI DI POSPAM GEMBLEKAN

Dirinya mengaku sangat sakit hati dengan perbuatan tersangka, bahkan dirinya tidak ingin melihat wajah tersangka.

“Memang karena mungkin kebencian saya terhadap tersangka, saya enggak akan pernah mau melihat wajahnya selamanya sebelum orangnya mati, itu saja. Tadi saya enggak ke sini karena saya jagain rasa saya nanti kalau merasa panas terus di luar kendali,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya