SOLOPOS.COM - Gambar desain Sub Terminal Pelangi yang akan dibangun oleh Dishub Solo untuk angkutan feeder BST di Jl Pelangi, Mojosongo, tahun ini. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mulai melelang proyek pembangunan Sub Terminal Pelangi di kawasan Mojosongo, Jebres, Solo, guna mengakomodasi belasan angkutan pengumpan atau feeder Batik Solo Trans (BST) Koridor 9.

Selama ini, feeder jurusan Sub Terminal Semanggi-Mojosongo PP itu menunggu waktu keberangkatan di pinggir Jl Pelangi atau di jalan menuju TPA Putri Cempo. Pagu anggaran pembangunan fasilitas transportasi publik itu senilai Rp614 juta dan ditarget rampung pertengahan tahun ini.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kabid Angkutan dan Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Yulianto Nugroho, mengatakan Koridor 9 mengoperasikan 17 unit kendaraan dengan rerata jumlah penumpang per bulan mencapai 20.000-an orang.

Baca Juga: Ini Rute dan Jalur Angkot Feeder BST Solo

Sub Terminal Pelangi, Mojosongo, Solo, akan menempati bekas sub terminal lama yang terbengkelai luasnya 700 meter persegi. Bangunan baru bakal menampung sekitar enam hingga tujuh unit kendaraan.

“Kemudian tersedia lokasi ruang tunggu penumpang agar lebih nyaman. Langkah ini kami lakukan untuk melengkapi fasilitas transportasi publik,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (13/3/2022) siang.

Yulianto mengatakan keberadaan sub terminal penting agar penumpang dan pengemudi lebih nyaman. Konsep bangunannya memiliki ruang tunggu yang representatif.

Baca Juga: Bagaimana Cara Bikin Kartu BST Solo dan di Mana Saja

“Koridor ini lumayan ramai karena rutenya yang membelah kota. Sebelumnya kami sudah memiliki Sub Terminal Semanggi,” jelas Yuli.

Tujuan Pembangunan Sub Terminal

Kepala Dishub Kota Solo, Hari Prihatno, mengatakan pembangunan Sub Terminal Pelangi di Mojosongo bertujuan agar angkutan pengumpan tak lagi menunggu waktu keberangkatan di bahu jalan.

“Jalan hanya untuk mengambil penumpang, jadi tidak ngetem di pinggir jalan. Kami ingin meningkatkan fasilitas agar masyarakat perlahan beralih ke transportasi massal dari transportasi publik. Di wilayah Mojosongo kan termasuk di ujung, sehingga kami ingin menjangkau penumpang di sana,” jelasnya.

Baca Juga: Bus BST Solo, Ini Jadwal, Rute, Tarif dan Cara Naiknya

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, jumlah penumpang angkutan pengumpan terus meningkat setiap bulannya. Rerata jumlah penumpang untuk enam koridor di atas 120.000-an orang.

Apabila diperinci, Koridor 7 dengan rute RSUD Ngipang – Sumpingan – Pasar Nusukan – Terminal Tirtonadi – Proliman Balapan – Pasar Legi – Widuran – Pasar Gede – Gladag – Pasar Klewer PP paling ramai di antara koridor lain. Jumlah penumpang di koridor ini tertinggi menyentuh 31.000-an pada November 2021.

Baca Juga: Baru Meluncur, BST Solo Rute Bekonang Langsung Kebanjiran Penumpang

Sedangkan rute tersepi adalah Koridor 8 dengan rute Tipes – Cemani/Batik Keris – Sabar Motor – Gendengan – Kota Barat – Solo Paragon – Monumen Pers – Masjid Solikin – Pasar Legi – Proliman Banjarsari – SMAN 1 – Panggung RS dr Oen – Taman Jayawijaya (PP). Jumlah penumpang terbanyak koridor ini sekitar 18.000 pada Januari 2022.

Koridor rute lain rata-rata jumlah penumpang per bulan di atas 20.000-an per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya