Soloraya
Minggu, 14 Februari 2021 - 14:45 WIB

Sudah 10 Hari Mulut Luweng di Pracimantoro Wonogiri Belum Juga Ditemukan, Warga Tak Menyerah!

Redaksi Solopos  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Proses pengerukan lubang luweng di Dusun Dompol, Desa Petirsari, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, Rabu (3/2/2021). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI -- Sudah 10 hari pencarian mulut luweng di Dusun Joho Kidul, Desa Joho, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, dilakukan. Namun, mulut luweng belum juga ditemukan.

Hal itu diungkapkan oleh Kades Joho, Samrawi, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (14/2/2021). Dia mengatakan, pencarian mulut luweng di Joho Kidul dimulai sejak Jumat (5/2/2021). Pada Sabtu (13/2/2021), pencarian dilakukan di lokasi atau titik lain, namun masih di area yang sama.

Advertisement

Berpindah lokasinya pencarian mulut Luweng lantaran selama delapan hari belum juga ditemukan. Hingga Minggu ini, sudah 10 hari tim melakukan pencarian mulut luweng.

Baca Juga: Tesla akan Dirikan Unit Manufaktur Mobil Listrik di India, Bagaimana dengan rencana di Indonesia?

"Belum ditemukan [mulut luweng] juga. Ini masih proses pencarian. Tapi titik atau lokasi pencariannya dipindah," kata Samrawi.

Advertisement

"Selama delapan hari itu kedalaman yang dikeruk menggunakan alat berat sudah mencapai delapan meter, namun belum ada tanda-tanda adanya mulut luweng. Sehingga diputuskan untuk pindah lokasi. Tidak jauh dari titik sebelumnya, berdekatan hanya berjarak satu meter," imbuhnya.

Saat Hujan

Selama sepuluh hari pencarian, kata Samrawi, berjalan lancar. Hanya saja ketika turun hujan proses pencarian dihentikan. "Kendalanya berpacu dengan hujan itu saja. Jika hujan reda bekerja lagi. Selain itu juga diimbangi dengan menyedot air hujan menggunakan disel," ujar dia.

Menurut dia, jumlah luweng di Desa Joho, Pracimantoro, Wonogiri cukup banyak karena setiap dusun mempunyai luweng. Namun, posisi atau tempatnya menyebar, ada yang berada di sekitar permukiman warga, pekarangan dan ladang. Yang pasti lokasinya berada di cekungan atau daerah paling rendah dari area sekitarnya.

Advertisement

Baca Juga: Dihadiri Ratusan Tamu, 3 Hajatan Warga di Grogol Sukoharjo Dikukut Satgas Covid-19

Adapun diameter mulut luweng bervariasi, mulai dari 50 centimeter hingga satu meter. Tergantung situasi dan kondisi awalnya. Lokasi luweng di setiap dusun juga bervariasi, ada yang langsung di permukiman, ada juga yang berjarak 500 meter dari permukiman.

"Sebenarnya luweng yang berfungsi di Joho itu banyak. Yang saat ini dicari itu kan yang hilang serta sudah tidak berfungsi dan menyebabkan banjir. Kalau luweng sudah ditemukan, otomatis air hujannya bisa cepat terserap dan tidak mengakibatkan banjir," kata Samrawi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif