SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemeriksaan hewan ternak. (Antara)

Solopos.com, KARANGANYAR — Sembilan sapi di Kabupaten Karanganyar positif terkena virus penyakit mulut dan kuku (PMK). Sementara dua sapi di Jumapolo yang diketahui mengidap PMK akhirnya sembuh.

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, Siti Maesyaroch, mengatakan sembilan sapi yang positif PMK itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Balai Besar Veteriner (BBV) Wates, Yogyakarta.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Tapi populasi sapi di Karanganyar ada sekitar 70.000 sehingga angka [positif] ini relatif kecil dibandingkan populasinya. Walaupun begitu, kami berharap tidak tambah lagi [yang positif PMK],” ujarnya kepada wartawan, Selasa (31/5/2022).

Sembilan sapi yang positif PMK itu masing-masing dua ekor di Jumapolo, lima ekor di Tawangmangu, dan dua ekor di Kebakkramat. Yang di Jumapolo kini sudah sembuh. Hal ini menunjukkan PMK bisa disembuhkan bahkan dicegah. Selah satunya dengan peningkatan imun (pemberian vitamin) penjagaan kesehatan kandang dan lingkungan.

“Dua ekor sapi di Jumapolo yang sakit sekarang sudah sembuh. Sapinya sudah mau makan, mulutnya tidak berliur, badannya juga sudah tidak panas,” ujar Siti Maesyaroch.

Baca Juga: Kasus PMK di Sragen Capai 82 Kasus di 11 Kecamatan, Ini Persebarannya

Sementara itu, Dispertan PP bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyemprotkan disinfektan di kandang sapi di Kelurahan Jungke, Kecamatan Karanganyar, Selasa.

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya mencegah persebaran PMK di Karanganyar. “Kami lakukan penyemprotan disinfektan, memberikan vitamin, antibiotik, dan mengajarkan biosecurity kandang agar sapi-sapi imunnya kuat sehingga tidak mudah tertular PMK,” imbuhnya.

Di sisi lain, meskipun sembilan sapi sudah dinyatakan positif, namun Pemkab belum berencana menutup semua atau lima pasar hewan yang berada di wilayah Kabupaten Karanganyar. Menurutnya, langkah pengawasan lalu lintas ternak yang dilakukan adalah menempatkan personel kesehatan hewan di pasar itu.

“Pimpinan [Bupati Karanganyar Juliyatmono] belum menginstruksikan penutupan pasar hewan. Tapi tetap harus waspada sehingga untuk mengawasi lalu lintas ternak ini kami menerjunkan petugas-petugas kesehatan hewan untuk standby dan melakukan pemeriksaan di pasar-pasar hewan,” lanjtu Siti.

Baca Juga: Jumlah Sapi Suspek PMK di Karanganyar Bertambah dari Kebakkramat

Seperti diketahui di Karanganyar ada lima pasar hewan yakni Pasar Hewan Karangpandan, Pasar Hewan Gondangrejo, Pasar Hewan Jatipuro, dan Pasar Hewan Karanganyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya