SOLOPOS.COM - Bus AKAP terperosok ke sawah di Jl. Diponegoro, Desa Gumulan, Kecamatan Klaten Tengah, Kamis (5/1/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Selama tiga tahun terakhir, sudah kali ketiga sawah di tepi Jl. Diponegoro, Desa Gumulan, Kecamatan Klaten Tengah menjadi lokasi kendaraan bermotor yang mengalami kecelakaan tunggal. Kali terakhir yakni bus antarkota antarprovinsi (AKAP) tercebur ke sawah tersebut, Kamis (5/1/2023).

Lokasi sawah itu berada di tikungan menjelang persimpangan SMK Kristen. Sawah berada pada kedalaman sekitar 2 meter dengan permukaan jalan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Di tepi jalan tersebut sebenarnya sudah terpasang pagar pengaman jalan. Namun, ada bagian tepi jalan yang tak terpasang pagar dan menjadi lokasi kecelakaan kendaraan nyemplung ke sawah.

Di dekat lokasi itu juga sudah terpasang lampu kuning yang menjadi isyarat agar pengendara berhati-hati saat melewati jalan di depannya.

Salah satu warga Gumulan, Riyanto, 52, mengatakan sawah itu merupakan sawah kas desa dan sejak 2019 dia menggarap sawah tersebut. Selama dia menggarap sawah itu, ada tiga kali kecelakaan di lokasi itu hingga kendaraan tercebur ke sawah yang sedang dia garap.

“Pertama itu truk pengangkut biskuit, kemudian mobil Honda Brio, dan sekarang bus,” kata Riyanto saat ditemui di sekitar sawah yang dia garap, Kamis.

Dari ketiga kejadian itu, lokasi kendaraan nyemplung ke sawah sama, yakni pinggir jalan yang tidak terdapat pagar pembatas. Ketiga kecelakaan itu merupakan kecelakaan tunggal dan tak sampai menimbulkan korban jiwa.

Riyanto menjelaskan rata-rata penyebab kendaraan itu tercebur ke sawah lantaran kondisi jalan yang menikung dan sopir mengantuk. Riyanto berharap lokasi yang kerap terjadi peristiwa kendaraan tercebur ke sawah bisa ditutup menggunakan pagar pembatas jalan.

Selain itu, dia berharap pada ruas jalan menjelang tikungan itu dipasang pita kejut. Tujuannya tak lain agar para pengemudi tetap waspada mendekati lokasi kejadian.

“Kalau bisa 20 meter sebelum jalan menikung ini dipasang pita kejut,” kata Riyanto.

Disinggung ganti rugi lantaran padi yang dia tanam ada yang rusak akibat kendaraan yang tercebur, Riyanto menjelaskan selama ini tak pernah meminta ganti rugi atau pun menghitung nilai kerugian yang dia alami. Dia menyadari posisi sawah yang dia garap berada di daerah rawan kecelakaan.

Namun, selama ini para pengendara yang mengalami musibah kecelakaan di tempat tersebut hingga tercebur ke sawah mendatanginya dan memberikan ganti rugi.

Peristiwa kecelakaan tunggal dialami Bus Sugeng Rahayu hingga tercebur ke sawah di Jl. Diponegoro, Desa Gumulan, Kecamatan Klaten Tengah, Kamis pagi. Proses evakuasi bus itu dilakukan dengan mengarahkan dua unit mobil derek. Peristiwa itu diduga terjadi lantaran sopir mengantuk.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Klaten, Iptu Slamet Riyadi, menjelaskan tak ada korban jiwa akibat kecelakaan itu. Polisi masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari penyebab pasti kecelakaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya