Soloraya
Minggu, 4 Juni 2023 - 10:34 WIB

Sudah Berjalan 13 Tahun, CFD Solo Jadi yang Pertama di Indonesia

Dhima Wahyu Sejati  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah armada bus dan becak wisata dipamerkan ketika acara HUT ke-13 Solo Car Free Day (CFD) di Jl. Slamet Riyadi atau simpang empat Ngarsapura, Minggu (4/6/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Solo Car Free Day (CFD) atau hari bebas kendaraan sudah berjalan selama 13 tahun tepat pada Minggu (4/6/2023).

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mengatakan CFD di Solo merupakan yang pertama di Indonesia. “Sudah sejak 13 tahun yang lalu, 2009, ini termasuk yang kali pertama di Indonesia,” kata dia ketika ditemui Solopos.com di acara HUT ke-13 CFD Solo, Minggu.

Advertisement

Menurut dia, sejak awal diadakan, CFD digunakan untuk masyarakat Solo. Selain sebagai tempat olahraga, CFD Solo juga diproyeksikan untuk kegiatan ekonomi.

“Car Free Day [CFD] diciptakan untuk memberi ruang kepada masyarakat termasuk ekonomi, olahraga, seni budaya, para pegiat makanan dan oleh-oleh,” kata dia.

Advertisement

“Car Free Day [CFD] diciptakan untuk memberi ruang kepada masyarakat termasuk ekonomi, olahraga, seni budaya, para pegiat makanan dan oleh-oleh,” kata dia.

Dia mengatakan setiap tahun sudah pasti terus dievaluasi mulai dari masalah sampah, keamanan, dan penataan pedagang kaki lima (PKL).

Teguh mengatakan masyarakat juga harus merasa memiliki CFD dengan menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih.

Advertisement

Senada, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Taufiq Muhammad, mengatakan sejak awal memang CFD sudah menjadi bagian dari aktivitas warga solo.

“Sudah 13 tahun, sejak awal kan memang untuk interaksi masyarakat, untuk olahraga, dan perekonomian. Jadi ini sudah tidak terpisahkan dari warga Solo, setiap Minggu pasti luar biasa pengunjungnya, harapannya tetap menjadi tempat bagi masyarakat,” kata dia.

Bersamaan dengan peringatan HUT-13 CFD Solo, Taufiq meluncurkan program becak wisata. Dia menginginkan transportasi yang sudah ada sejak dulu itu menjadi bagian dari pendukung wisata di Solo.

Advertisement

“Kami punya program becak wisata seperti itu kita cat ulang becaknya, kita atur rutenya,” kata dia.

Dia berharap ketika becak digunakan oleh wisatawan turut membantu agar moda transportasi roda tiga itu tetap eksis.

“Nanti ketika becak menjadi sarana pendukung wisata Kota Solo dan tentunya menjadi manfaat buat semuanya, buat tukang becak,” kata dia. Selain itu, para pengayuh becak itu akan diberikan seragam yang disediakan oleh pemerintah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif