Soloraya
Senin, 3 Agustus 2020 - 19:30 WIB

Sudah Dua Pekan, Posko di Depan Ponpes Sempon Wonogiri Kok Masih Berdiri

Aris Munandar  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi pos pemantauan di depan pondok pesantren Sempon, Jatisrono beberapa waktu lalu. Meski sudah lebih dari dua pekan didirikan, pos tersebut belum dibongkar. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Posko pemantauan yang berada di depan pondok pesantren Sempon, Jatisrono, Wonogiri hingga saat ini masih ada, belum dicabut.

Pos yang didirikan sejak 18 Juli lalu rencananya hanya akan diaktifkan selama dua pekan. Namun, meski sudah dua pekan lebih berdiri, posko belum dicabut.

Advertisement

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, mengatakan pihaknya masih menunggu arahan dari Bupati Wonogiri.

Pembangunan Taman Wisata Terbesar se-Asia Tenggara di Jateng Butuh Rp10 Triliun

Pos tersebut hingga saat ini masih berdiri guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satunya mencegah tamu yang akan masuk ke dalam pondok pesantren.

Advertisement

Ia mengimbau, meski Ustaz Saefudin Arifin sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19, masyarakat tidak diperkenankan untuk menjenguk dahulu. “Mohon ditahan dulu. Kami tidak mau mengambil resiko. Jangan sampai terjadi kasus lagi,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Senin (3/8/2020).

Riset BLAM: Tema Muamalah Jarang Dibahas Pada Khutbah Jumat Masjid Perkotaan

Bambang mengatakan, saat ini posko dijaga oleh tim dari Forkompimcam Jatisrono Wonogiri dan relawan desa setempat.

Advertisement

Logistik

Sementara itu, logistik untuk warga di dalam pondok pesantren menjadi tanggung jawab BPBD. Jika stok habis, maka segera dikirim.

Camat Jatisrono, Suradi, mengatakan saat ini kondisi di sekitar pondok pesantren berangsur membaik seperti sedia kala. Aktivitas warga di sekitar ponpes kembali seperti sebelum ada klaster Sempon. Namun, saat beraktivitas warga tetap menjalankan protokol kesehatan yang ditentukan.

Kontes Sepeda Onthel Solo: Ada Peserta Yang Habis Sampai Rp100 Juta Untuk Upgrade Loh…

“Pos belum dibongkar, masih menunggu intruksi dari Bupati. Sehingga kami masih menerjukan personel untuk berjaga di pos tersebut. Selain itu untuk mengawasi aktivitas kelur-masuk ponpes,” kata Suradi saat dihubungi Solopos.com, Senin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif