SOLOPOS.COM - Pekerja mengecek trafo di area PLTSa Putri Cempo, Mojosongo, Solo, Selasa (28/6/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengungkapkan program Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo akan dioperasikan pada pertengahan 2023.

“Nanti, pertengahan tahun,” bebernya saat ditemui awak media di Balai Kota Solo, Rabu (8/3/2023).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Meski sudah jadi, Gibran menjelaskan PLTSa masih dalam pengujian struktur, sistem, dan komponen agar memenuhi standar. Ia menegaskan PLTSa seharusnya sudah bisa dioperasikan pada pertengahan tahun nanti.

“Ini comissioning, harusnya pertengahan tahun sudah beroperasi, tenang wae, ditunggu wae ya, sudah ada UPT nya langsung,” kata dia.

Lebih lanjut, wacana pengoperasian PLTSa Putri Cempo bukan kali pertama ini diucapkan. Gibran pernah mengatakan PLTSa akan beroperasi pada akhir 2022. Namun hingga Maret 2023, PLTSa masih belum resmi beroperasi.

Sebelumnya, Sekretaris DLH Solo Ana Nugroho mengatakan operasional PLTSa tadinya direncanakan dimulai pada Desember 2022. Namun, rencana tersebut harus diurungkan karena PLTSa belum mendapat Sertifikat Laik Operasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Belum bisa beroperasi di Desember karena baru mau proses untuk mendapatkan Sertifikat Laik Operasi [SLO] dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral [ESDM]. Kalau sudah mendapatkan sertifikat baru bisa dioperasikan,” ujar saat dihubungi Solopos.com, Rabu (14/11/2022).

Mengenai kapan PLTSa Putri Cempo bisa dioperasikan, Ana Nugroho berharap paling tidak pertengahan 2023 sudah bisa berproduksi. Menurutnya, semua alat-alat untuk operasional PLTSa Putri Cempo Solo sudah terpasang.

PLTSa Putri Cempo dibangun sebagai salah satu cara mengurangi sampah yang menumpuk di TPA Putri Cempo dan terus bertambah setiap tahunnya. Diperkirakan PLTSa ini bisa mengolah 160.200 ton sampah per tahun menjadi energi listrik dan menghasilkan pendapatan hingga Rp57 miliar per tahun.

PLTSa Putri Cempo juga bisa menampung sampah dari luar kota seperti dari Klaten, Sukoharjo, hingga Karanganyar. Ada Pemkot Solo untuk mengimpor sampah dari wilayah-wilayah tersebut untuk diolah di PLTSa Putri Cempo.

Meski demikian DLH Kota Solo masih melakukan pengkajian terkait rencana impor sampah tersebut. PLTSa Putri Cempo juga diklaim tidak menghasilkan gas buang atau emisi karena teknologi yang digunakan dalam pembakaran sangat efisien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya