Soloraya
Kamis, 1 Desember 2022 - 15:48 WIB

Sudah Makan Korban, Ini 2 Modus Penipuan yang Wajib Diwaspadai Warga Sragen

Galih Aprilia Wibowo  /  Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Dukuh Dayu, Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Tugiyo, menunjukkan bukti laporan dari Polres Sragen lantaran menjadi korban penipuan di warungnya di dukuh setempat, Selasa (29/11/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Dalam beberapa waktu terakhir, aksi penipuan dengan modus beragam terjadi wilayah Kabupaten Sragen. Setidaknya ada dua modus penipuan yang wajib diwaspadai warga Sragen agar tak jadi korban.

Dua modus penipuan itu didasarkan pengalaman dua warga Sragen yang jadi korban. Modus penipuan pertama adalah dengan pura-pura mengirimkan bantuan dari Pemkab Sragen. Pelaku bisanya mengaku sebagai pejabat di Pemkab. Bahkan nama bupati dan wakil bupati (wabup) pun dicatut.

Advertisement

Modus penipuan ini dialami Tugiyo, 54, warga RT 027, Dukuh Dayu, Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Sragen, pada Sabtu-Minggu (26-27/11/2022) lalu. Pria yang menjabat pengurus takmir masjid di lingkungannya itu ditipu pelaku yang mengaku sebagai Wabup Sragen.

Modusnya, pelaku yang mencatat nama Wabup, menghubungi korban via Whatsapp. Untuk meyakinkan korban, pelaku memasang foto Wabup sebagai profil picture-nya. Singkat cerita, pelaku mengaku mengirimkan bantuan kepada korban, namun nilainya kelebihan.

Advertisement

Modusnya, pelaku yang mencatat nama Wabup, menghubungi korban via Whatsapp. Untuk meyakinkan korban, pelaku memasang foto Wabup sebagai profil picture-nya. Singkat cerita, pelaku mengaku mengirimkan bantuan kepada korban, namun nilainya kelebihan.

Kemudian korban diminta mengirimkan kelebihan dana itu ke nomor rekening panti asuhan yang dikirimkan pelaku. Karena tak curiga, korban menuruti permintaan pelaku dengan mentrasfer uang beberapa kali, hingga nilai totalnya Rp84 juta. Pelaku juga mencatut nama Bupati Sragen.

Baca Juga: Jadi Korban Penipuan Mengatasnamakan Bupati, Warga Sragen Kehilangan Rp84 Juta

Advertisement

Sales Kompor Gadungan

Modus penipuan berikutnya adalah pelaku menyaru sebagai sales kompor. Hal ini seperti yang terjadi pada Satiyem, warga Dukuh Dawungan, Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen. Perhiasan emasnya seberat 107 gram raib digondol penipu.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (27/11/2022) siang. Saat perempuan 65 tahun itu sendirian di rumah, ia didatangi dua pria muda yang naik mobil.

“Awalnya ada dua laki-laki yang datang ke rumah berpakaian hitam, tinggi, dan masih muda. Mereka datang memakai mobil, kayaknya mobil Avanza. Mereka datang katanya mau mengecek kompor, saya sudah bilang kalau kompor saya masih baik-baik saja,” terang Satiyem saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Rabu (30/11/2022).

Advertisement
Warga Dukuh Dawungan, RT 028, Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Satiyem, 66, jadi korban penipuan sales kompor. Foto diambil pada Rabu (30/11/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

 

Dua pria itu datang kemudian mengecek kompor. Setelah itu salah satu laki-laki tersebut bertanya apakah korban pernah dapat bantuan. Satiyem menjawab belum pernah. Kemudian laki-laki tersebut kembali bertanya apakah ada surat-surat kepemilikan emas atau tidak, katanya mau difoto.

Baca Juga: Warga Sragen Lemas 107 Gram Emasnya Digondol Sales Kompor Gadungan

Advertisement

“Terus saya jawab, kalau surat tidak tahu, yang menyimpan anak-anak. Tapi kalau emasnya tahu, saya malah bilang begitu. Kemudian saya ambil kotak penyimpanan emas tersebut, ada empat cincin dan empat gelang, setelah dicek, lalu saya diajak pergi mengecek kompor lagi,” tambah Satiyem.

Kemudian Satiyem melempar kotak perhiasan tersebut ke kasur kamarnya, ia kembali ke dapur bersama satu laki-laki, dan satu laki-laki tetap berada di ruang tamu berdiri di depan kamarnya.

“Waktu mengecek kompor itu ngobrol cukup lama, terus kembali ke ruang tamu. Mereka pamit, setelah itu saya teringat emas saya belum disimpan dengan benar, terus waktu saya cek lagi kamar, sudah tidak ada,” kata Satiyem.

Perhiasan emas korban rupanya dibawa kabur dua pria tadi. Nilai totalnya lebih dari Rp40 juta.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif