Soloraya
Sabtu, 22 Mei 2021 - 10:27 WIB

Suka Keripik Tempe Benguk? Yuk Intip Sentra Produksinya di Grobog Wonogiri

Rudi Hartono  /  Tika Sekar Arum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Produsen keripik tempe benguk, Joko Setiyanto, bersama anaknya mengemas keripik di rumahnya, Lingkungan Grobog RT 002/RW 004, Kelurahan Wuryorejo, Wonogiri, Jumat (21/5/2021). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI – Kabupaten Wonogiri memiliki sejumlah produk khas, salah satunya tempe benguk, yang belakangan banyak diolah menjadi keripik tempe benguk Wonogiri.

Rasanya yang gurih dan memberikan sensasi beda dibandingkan tempe kedelai, membuat kuliner ini diburu. Apalagi pada momentum Lebaran, penjualan keripik tempe benguk di Wonogiri bisa melonjak lebih dari dua kali lipat.

Advertisement

Penasaran dengan kuliner gurih satu ini? Solopos.com bakal mengajak kalian melihat lebih dekat sentra produksinya di Lingkungan Grobog, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.

Baca juga: Lirik Lagu Mencari Cinta - Noah feat BCL

Advertisement

Baca juga: Lirik Lagu Mencari Cinta - Noah feat BCL

Grobog menjadi sentra produksi keripik tempe benguk sejak belasan tahun lalu. Sebagai informasi, benguk atau Mucuna prurien merupakan salah satu jenis kara. Bijinya berukuran lebih besar dari pada polong-polongan lainnya, seperti kacang gude.

Lingkungan Grobog berada di tepi jalan raya Wonogiri-Pracimantoro atau arah Wisata Waduk Gajah Mungkur atau WGM.

Advertisement

Baca juga: Tren Kuliner di Pasar Gede Solo Berubah

Deretan Perajin Keripik Tempe

Melongok lebih dalam, Solopos.com bisa melihat sejumlah rumah yang memproduksi kuliner gurih ini. Di Lingkungan Grobog terdapat dua rukun tetangga atau RT, yakni RT 001 dan 002/RW 004.

Di RT 001 terdapat 31 keluarga, dengan lima keluarga di antaranya memproduksi keripik tempe benguk. Sementara, RT 002 terdapat 35 keluarga. Sebanyak 11 keluarga di antaranya menggeluti usaha tersebut. Usaha pembuatan keripik tempe benguk menjadi sumber pendapatan utama bagi sebagian besar perajin.

Advertisement

Baca juga: PTM Sebentar Lagi, Vaksinasi Tahap 2 Guru Karanganyar Dimulai 31 Mei

Salah satu perajin, Joko Setiyanto, 38, mengatakan usaha keripik tempe benguk Wonogiri ini dimulainya pada 2008 setelah keluar dari tempat kerja di Jogja. Awalnya di lingkungan tersebut ada yang memproduksi keripik tempe kedelai.

Joko berpikir warga Wonogiri selama ini menyukai tempe benguk. Dia meyakini apabila tempe benguk dibikin keripik, warga juga bakal suka.

Advertisement

“Kami punya ide membuat keripik tempe benguk biar beda dari yang lain [tempe kedelai]. Setelah kami coba ternyata laku,” kata pemilik usaha keripik tempe benguk Nindita itu saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (21/5/2021).

Baca juga: Pemprov Jatim Buka 13.496 Lowongan CPNS dan PPPK

Kini banyak pelaku usaha di Lingkungan Grobok yang memproduksi keripik tempe benguk.

Selain membuat keripik tempe benguk para perajin juga memproduksi keripik tempe kedelai. Namun, keripik tempe benguk di masing-masing tempat usaha, diproduksi lebih banyak.

Seiring berjalannya waktu usaha Joko berkembang. Pada hari biasa pada kondisi normal sebelum Covid-19 mewabah dia bisa menjual keripik tempe benguk sebanyak 2.000-an kemasan mika kotak/bulan. Pada momentum Lebaran penjualan meningkat menjadi 4.000-an hingga 5.000-an kemasan mika kotak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif