SOLOPOS.COM - Almarhum Muhammad Sandi, sukarelawan PMI Sukoharjo semasa hidup. (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO – Muhammad Sandi, sukarelawan PMI Sukoharjo, Jawa Tengah gugur dalam tugas akibat tersetrum listrik saat memotong dahan pohon yang ambruk kala puting beliung melanda Kecamatan Bulu, Minggu (1/1/2023) sore.

Sandi yang bertempat tinggal di Terok RT 001 RW 006, Begajah, Sukoharjo meninggal dunia di usia muda yakni 32 tahun.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Almarhum Muhammad Sandi dimakamkan di Permakaman Terok RT 001 RW 006, Senin (2/1/2023) sekitar pukul 11.00 WIB. Kepergiannya untuk selama-lamanya menghadap Ilahi diantar lantunan doa ratusan kerabat dan sahabat sesama sukarelawan.

Para sukarelawan membawa peti jenazah Muhammad Sandi, sukarelawan PMI Sukoharjo menuju peristirahatan terakhir di Permakaman Terok RT 001 RW 006, Senin (2/1/2022) sekitar pukul 11.00 WIB. (Istimewa)

“Yang meninggal hanya jasadnya tapi cita-cita dan jiwanya terus tumbuh dan diteruskan oleh relawan lainnya. Bukan untuk apa-apa tapi untuk membantu sesama. Gugur satu tumbuh lebih dari seribu,” ujar Kepala Markas PMI Sukoharjo, Ismoyo Sidik, dengan nada terbata dalam pesan yang dikirim kepada Solopos.com, Senin (2/1/2023).

Jasad Sandi terkubur bersama cita-citanya yang ingin berbuat baik bagi sesama.

Ismoyo Sidik menuturkan awal pertemuannya dengan Muhammad Sandi beberapa tahun lalu.

Ketika itu, menurut Ismoyo, Sandi bertanya kepada dirinya bagaimana bisa bermanfaat bagi orang lain sementara dirinya tidak mempunyai banyak harta.

“Awal dulu almarhum kenal dengan kita bertanya ‘Pak saya itu tidak punya uang dan kedudukan, bagaimana agar bisa berguna untuk masyarakat?’. Lalu kami sarankan ‘Ya jadi relawan, Mas. Dengan tenaga, pikiran dan waktu,” ujar Ismoyo menceritakan kenangannya tentang sosok salah satu anggota timnya itu.

Setelah mendapat saran tersebut Sandi lantas mengikuti berbagai pelatihan tentang kebencanaan di PMI Sukoharjo hingga mahir.

Bertugas ke Palu

Sandi pernah bertugas di sejumlah tempat bencana, termasuk ke Palu, Donggala dan beberapa tempat lainnya.

“Dengan segala keterbatasannya beliau banyak belajar sehingga menghasilkan karya kemanusiaan. Beliau bertugas ke sejumlah tempat, termasuk Palu, Donggala,” lanjut Ismoyo dengan nada tersendat.

Meskipun gugur dalam tugas, menurut Ismoyo, semangat Muhammad Sandi berbuat untuk kemanusiaan menjadi pelecut bagi sukarelawan lainnya untuk melakukan hal yang sama.

“Sebenarnya tidak ada istilah gugur, yang gugur hanya fisiknya saja tetapi jiwa semangat kemanusiaan itu terus berjalan. Fungsi kami di PMI menggerakkan mereka, mengasah, memberi ilmu biar menggali potensi pada diri mereka. Orang tidak punya harta, kedudukan bisa membantu orang lain dengan tenaga, pikiran dan waktunya untuk sesama,” lanjutnya.

Sukarelawan Kemensos, Supriyanto, termasuk salah satu yang kehilangan dengan kepergian Muhammad Sandi.

Menurutnya, ia cukup dekat dengan Sandi karena sering bertugas bersama di lokasi bencana.

“Saya sering tugas sama beliau, saya memanggilnya Sandrong karena dulu kan rambutnya gondrong. Saya sering bergurau di posko SAR, Posko PMI. Saya sangat kehilangan sosok lucu, pokoknya konyol lah. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Selamat jalan teman, selamat jalan sahabat, upahmu di surga,” ujar Supriyanto.

Muhammad Sandi dikenal sebagai sosok yang ringan kaki selalu cepat pergi ke lokasi jika mendapat informasi bencana.

Termasuk saat Minggu sore lalu ia langsung pergi ke Kecamatan Bulu karena ada laporan banyak pohon tumbang.

Kepergian ke Bulu itu ternyata menjadi hari terakhir bagi Sandi karena Tuhan memanggilnya dengan perantaraan tersetrum listrik.

Pohon yang tumbang di Bulu menimpa tiang listrik membuat aliran listrik di wilayah itu padam.

Malang baginya, saat mulai memotong dahan tiba-tiba aliran listrik menyala hingga ia tersentrum dan meninggal dunia di lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya