Soloraya
Sabtu, 28 April 2018 - 22:00 WIB

Sukoharjo Bakal Terapkan Smart City 2018

Redaksi Solopos.com  /  Ivan Andimuhtarom  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SUKOHARJO</strong>–Pemerintah daerah didorong menerapkan program <em>smart city</em> guna menyokong peningkatan pelayanan publik dan penguatan perekonomian. <a title="Wirun Sukoharjo Digagas Jadi Perintis Desa Inovatif Jateng" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180425/490/912343/wirun-sukoharjo-digagas-jadi-perintis-desa-inovatif-jateng">Kabupaten Sukoharjo menjadi salah satu daerah</a> yang menerapkan <em>smart city</em> pada 2018. Pemerintah mencanangkan gerakan menuju 100 <em>smart city</em> yang merupakan kolaborasi sinergi antara lembaga pemerintah dan swasta pada 2017.</p><p>Program 100 <em>smart city</em> menyasar pemerintah daerah yang telah menyiapkan berbagai infrastruktur informasi teknologi, sumber daya manusia (SDM) serta regulasi yang mengatur kebijakan itu. Di Soloraya, ada tiga daerah peserta <em>smart city</em>, yakni Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, dan Kota Solo.</p><p>Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, direncanakan menandatangani kerja sama atau MoU dengan pemerintah ihwal implementasi program <em>smart city</em>. &ldquo;Ada empat lembaga pemerintah yang bersinergi melaksanakan program<em> smart city,</em> yakni Kementerian Komunikasi dan Informatika [Kominfo], Kementerian Dalam Negeri [Kemendagri], Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat [PUPR], serta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional [Bappenas]. Tim dari pemerintah pusat telah melakukan <em>assessment</em> untuk mengukur kesiapan Sukoharjo melaksanakan program <em>smart city</em>,&rdquo; kata Kepala Seksi (Kasi) E-Government Diskominfo Sukoharjo, Sunarno, di sela-sela bimbingan teknis (bintek) pelayanan publik berbasis digital di Gedung Setda Sukoharjo, Kamis (26/4/2018).</p><p>Tim dari pemerintah pusat bakal mendampingi dan melatih para petugas operator di bidang teknologi informasi. Sehingga setiap daerah memiliki fondasi kuat untuk mengimplementasikan <em>smart city</em> pada masa mendatang.</p><p>Menurut Sunarno, teknologi informasi tak hanya digunakan untuk <a title="Bekraf Pertemukan Bank dan 200 Usaha Kreatif Jateng" href="http://semarang.solopos.com/read/20180411/515/909661/bekraf-pertemukan-bank-dan-200-usaha-kreatif-jateng-">inovasi pelayanan publi</a>k melainkan pengembangan ekonomi daerah. Pembangunan ekonomi digital dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. &ldquo;Esensi program <em>smart city</em> mencakup berbagai aspek kehidupan. Teknologi informasi juga bisa dilakukan di bidang kesehatan dan pendidikan,&rdquo; papar dia.</p><p>Sebelumnya, Pemkab Sukoharjo baru saja menyabet penghargaan dari PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) pada akhir 2017. Penghargaan itu terkait kesiapan dalam implementasi konsep <em>smart city</em>. Konsep <em>smart city</em> mengacu pada implementasi infrastruktur, teknologi informatika, aplikasi layanan dan pemanfaatannya dalam menunjang roda pemerintahan.</p><p>Sementara itu, seorang warga asal Desa Paluhombo, Kecamatan Bendosari, Samiran mengapresiasi terobosan Pemkab yang <a title="DPR Soroti Potensi Ekonomi Kreatif Jateng Belum Tergarap Maksimal" href="http://semarang.solopos.com/read/20180410/515/909623/dpr-soroti-potensi-ekonomi-kreatif-jateng-belum-tergarap-maksimal">memanfaatkan teknologi informasi</a> untuk meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat. Agung berharap konsep itu mampu diimplementasikan hingga tingkat pemerintah desa. Sehingga mempermudah masyarakat yang mengurus keperluan administrasi.</p><p>&nbsp;</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif