Solopos.com, SUKOHARJO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo belum berencana mengajukan tambahan kuota harian elpiji 3 kilogram (kg) ke Pertamina untuk Bulan Puasa. Sejauh ini, tingkat permintaan elpiji 3 kg masih normal.
Di Sukoharjo, terdapat 18 agen dan 1.227 pangkalan elpiji 3 kg yang tersebar di 12 kecamatan. Tim Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Sukoharjo selalu melakukan pengecekan pengawasan penyaluran elpiji 3 kg secara berkala.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Sukoharjo, Bambang Pujiana, E.W., mengatakan tingkat permintaan elpiji 3 kg masih normal sehingga belum berencana mengajukan penambahan kuota harian. “Masih normal [tingkat permintaan elpiji 3 kg]. Jadi belum perlu mengajukan penambahan kuota harian elpiji 3 kg,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (1/4/2022).
Baca juga: Gaib! Minyak Goreng Curah Langka di Pasaran Sukoharjo
Bambang telah berkoordinasi dengan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Solo dan agen elpiji 3 kg di Sukoharjo terkait stok epliji 3 kg menjelang Bulan Puasa. Dalam pertemuan itu disepakati pengajuan penambahan kuota harian elpiji 3 kg dilakukan jika terjadi lonjakan permintaan dari masyarakat.
Pelonggaran Aktivitas Usaha
Sementara alokasi kuota harian elpiji 3 kg sebanyak 28.000 tabung. “Apabila tingkat permintaan melonjak tajam segera dilakukan penambahan kuota harian elpiji 3 kg sebesar tiga persen-lima persen. Hal ini dilakukan untuk meredam tingginya tingkat permintaan,” ujar dia.
Bambang menyebut tingkat konsumsi elpiji 3 kg melonjak seiring kebijakan pemerintah memperlonggar aktivitas usaha dan kegiatan masyarakat pada pertengahan 2021. Misalnya, kegiatan sosial kemasyarakatan dan olahraga yang diperbolehkan dilaksanakan dengan pembatasan jumlah peserta.
Baca juga: Juli dan September 2022 Jadi Bulan Kenaikan Pertalite dan Elpiji 3 Kg
Resepsi pernikahan juga diizinkan dengan pembatasan jumlah tamu undangan. “Saat kondisi itu [tingkat permintaan elpiji melonjak], pemerintah baru mengajukan penambahan kuota harian elpiji ke Pertamina,” jelasnya.
Seorang warga Desa Madegondo, Kecamatan Grogol, Andi, mengatakan banyak kalangan masyarakat menengah ke atas membeli elpiji 3 kg untuk memasak setiap hari. Banyak pula restoran berskala besar yang memborong elpiji 3 kg untuk memasak makanan yang dipesan pelanggan. Padahal, subsidi elpiji 3 kg diperuntukkan masyarakat berpenghasilan rendah untuk menjaga kelangsungan hidupnya.