SOLOPOS.COM - Ilustrasi kebakaran (istockphoto.com)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pada 2022 tercatat ada 90 kasus kebakaran di Sukoharjo dengan kerugian mencapai Rp8.180.200.000.

Mayoritas penyebab kebakaran terjadi karena konsleting arus listrik, ledakan tabung gas, kelalaian, dan lainnya. Sementara kasus kebakaran yang ditangani Pemadam Kebakaran (Damkar) Sukoharjo sebanyak 21 kasus di kabupaten/kota lain.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Bidang (Kabid) Damkar Satpol PP Sukoharjo, Margono mengatakan dari jumlah total 111 kasus tersebut jumlah kebakaran akibat kelalaian sebanyak 32 kasus, ledakan tabung gas 9 kasus, konsleting arus listik 26 kasus dan penyebab lain 44 kasus.

“Paling banyak bisa dibilang karena kelalaian, misalkan karena lupa mematikan kompor dan lainnya,” terang Margono saat dijumpai di Mako Damkar Sukoharjo, Balesari, Gayam Sukoharjo Kota, Sabtu (14/1/2023).

Dia meguraikan dari total kejadian tersebut jumlah kejadian kebakaran terbanyak berasal di Kecamatan Sukoharjo dengan total 30 kasus. Setelah itu disusul Kartasura dan Grogol dengan masing-masing 11 kasus tercatat.

Pada Kecamatan Mojolaban tercatat 9 kasus ditangani selama khurun waktu 2022. Sementara Gatak dan Baki menyusul dengan angka kasus masing-masing 7. Dilanjutkan 5 kasus masing-masing di kecamatan Nguter dan Bendosari. Sementara di Kecamatan Polokarto 3 kasus tercatat.

Kecamatan Bulu dan Tawangsari menyumbang kejadian kebakaran sebanyak masing-masing 1 kasus sementara di Weru tidak ditemukan kasus pada 2022.

“Saat ini kami memiliki 9 armada yang terdiri atas 7 mobil pemadam kebakaran, dan 2 unit mobil water supply. Namun yang biasanya dioperasikan hanya 7 unit. Armada yang layak beroperasi ada 5 unit mobil Damkar dan 2 unit water supply. Sisanya dalam kondisi tidak layak operasional karena usia mobil, keluaran tahun 1980-an,” terang Margono.

Dia mengatakan jumlah unit tersebut menurutnya masih mencukupi untuk keperluan penanganan kebakaran di Sukoharjo.

Anggota Damkar

Margono mengatakan, Sukoharjo memiliki 9 unit mobil Damkar serta sejumlah 57 anggota yang bertugas di lapangan mau pun bagian administratif yang siap membantu masyarakat umum.

Tak hanya di Sukoharjo pihaknya juga biasanya melakukan pemadaman di Kabupaten Klaten dan Solo jika diperlukan. Mengingat dalam tugasnya Damkar harus berkoordinasi dengan berbagai wilayah.

Selain itu jika ada kebakaran di Kartasura maka pemadam terdekat Solo atau pun Boyolali selalu datang terlebih dulu karena jarak Mako Damkar Sukoharjo dengan lokasi cukup jauh. Hal itu juga merupakan bentuk koordinasi dengan Damkar di wilayah lain.

“Petugas kebakaran tidak dibatasi wilayah penanganan, karena Damkar sudah memiliki MoU terkait perjanjian kerjasama di masing-masing daerah Soloraya. Sehingga wilayah terdekat pun bisa langsung menangani, yang paling penting ada komunikasi,” ujar Margono.

Meski demikian, terkadang dengan jarak tersebut standar pelayanan minimal tidak tercapai dengan target selama 15 menit sampai ke lokasi kebakaran.

“Tetapi saat ini sudah terlayani setiap ada kebakaran, meski target waktu sok kadang tidak tepat. Tetapi dari kabupaten lain biasanya sudah ada di lokasi, kami juga berterima kasih kepada kabupaten lain untuk itu,” kata Margono.

Tak hanya berkaitan dengan kebakaran pihaknya juga melakukan berbagai evakuasi pemusnahan sarang tawon dengan 395 kasus tercatat. Sementara penyelamatan hewan sebanyak 165 kasus, urban rescue sebanyak 19 kejadian.

Tak hanya itu, 15 cincin tersangkut juga berhasil diselamatkan Damkar Sukoharjo. Damkar Sukoharjo juga melakukan sosialisasi dan kunjungan sebagai edukasi masyarakat sebanyak 74 kali dan kegiatan lain sebanyak 50 kali.

Kegiatan-kegiatan tersebut juga didukung dengan adanya pembekalan kepada masing-masing anggota Damkar. Baik penanganan kebakaran maupun evakuasi penyelamatan. Tak menutup kemungkinan Damkar Sukoharjo mengajak berbagai organisasi dalam kegiatan maupun pelatihannya.

“Bagian terpenting dari pekerjaan kami adalah masyarakat terlayani, itu sebagai bentuk penghargaan kami yang tertinggi,” ujar Margono.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya