SOLOPOS.COM - Suasana perumahan komersial di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (27/10/2023). Pemerintah berencana menanggung pajak pertambahan nilai (PPN) untuk rumah di bawah harga Rp2 miliar hingga insentif biaya administrasi pengurusan rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo).

Solopos.com, SOLO — Wilayah Bekonang di Kecamatan Mojolaban dan kawasan Pabrik Sritex di Kecamatan Sukoharjo menjadi kawasan potensial perumahan subsidi di Kabupaten Sukoharjo pada tahun ini. Hal ini dikarenakan karena kepastian izin dan harga tanah yang relatif terjangkau.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Soloraya, Oma Haryanto, dalam jumpa pers di Ommaya Hotel & Resort, Gentan, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Selasa (6/2/2024). Wilayah Sukoharjo pun selalu menjadi primadona bagi pengembang di Soloraya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pasar bagi pengembang dinilai besar karena permintaan hunian cukup tinggi. Sukoharjo juga menjadi lokasi penyangga atau wilayah terdekat dengan Kota Solo. Beberapa alasan itu, menjadikan industri properti di Sukoharjo dinilai prospektif.

Oma menguraikan pertumbuhan perumahan terjadi di Gentan, Solo Baru, dan Kartasura. Rumah subsidi juga banyak berkembang di sekitar kawasan Pabrik Sritex dan Bekonang.

“Rumah komersial itu paling banyak di Gentan, Solo Baru, dan Kartasura. Di Gentan itu saja ada 45 pengembang. Untuk rumah komersial harganya di kisaran Rp300 juga hingga Rp1 miliar,” terang Oma.

Bahkan, Oma menyebut ada 8.000 hingga 10.000 proses sertifikat, termasuk proses balik nama, di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sukoharjo setiap tahun. Hal ini menunjukkan besarnya permintaan hunian di wilayah Kabupaten Makmur.

Selain Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar juga menjadi wilayah potensial bagi pengembang perumahan di Soloraya. Harga tanah di sana juga relatif terjangkau.

Oma juga memaparkan adanya pengurangan jatah rumah subsidi secara nasional pada  pada 2024 ini menjadi 166.000 unit. Tahun lalu 220.000 unit. Tingginya permintaan membuat kuota rumah subsidi tahun ini akan cepat habis.

Oma memprediksi tak sampai akhir tahun kuota itu bakal ludes, mungkin di Juni atau Juli sudah habis. Oleh sebab itu, ia menilai perlu ada penambahan kuota unit rumah subsidi. Kuota rumah subsidi di Soloraya biasanya sebanyak 10.000 unit.

Berdasarkan penelusuran Solopos.com di laman rumah123.com, harga tanah di Sukoharjo berada pada kisaran Rp2 juta per meter persegi. Dalam salah satu penawaran, tanah pekarangan areal pergudangan di Kartasura seluas 1.819 meter persegi dijual dengan harga Rp2 juta per meter persegi.

Sementara harga tanah di Kartasura terutama di kawasan Jl. Slamet Riyadi semakin maha. Tanah seluas 1.585 meter persegi di kawasan itu dijual seharga Rp6,5 juta per persegi.

Tanah seluas 5.175 meter persegi di kawasan Mojolaban dekat dengan jalan raya Palur juga dibanderol dengan harga Rp2,1 juta per meter persegi. Di kawasan Gentan, tanah seluas 560 meter persegi dijual dengan total harga Rp1,76 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya