SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo Tri Tuti Rahayu, di Balai Desa Pondok, Nguter, Sukoharjo, Senin (15/1/2024). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Kabupaten Sukoharjo menjadi wilayah yang mempunyai risiko tinggi penularan Polio Vaccine Derived Polio Virus Type 2 (VDPV2). Daerah dengan sebutan Kabupaten Jamu ini juga merupakan wilayah kejadian luar biasa (KLB) Polio VDPV2.

Status itu ditetapkan setelah ditemukannya kasus lumpuh layu akut atau acute flaccid paralysis (AFP) terkonfirmasi laboratorium Polio VDPV2. Temuan itu terjadi di Klaten, Jawa Tengah; Pamekasan, Jawa Timur; serta ditemukannya virus VDPV2 pada sampel lingkungan di Bangkalan, Jawa Timur.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menanggapi hal itu, Pemkab Sukoharjo melalui Dinas Kesehatan menggelar imunisasi novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV 2) secara serentak di seluruh kecamatan yang berjumlah 12. Kegiatan itu diawali dengan kunjungan Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, ke Pos Subpekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) di Balai Desa Pondok, Nguter, Sukoharjo, Senin (15/1/2024).

Kepala Dinkes Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, mengatakan kegiatan itu menyasar seluruh anak dengan usia 0-7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.

“Sasaran kami untuk Sub PIN sebanyak 90.014 anak usia 0-7 tahun. Paling banyak di Pondok Nguter yang menjadi lokus kami untuk pencanangan dari daerah,” jelas Tri Tuti Rahayu.

Ia membeberkan Sub PIN dilaksanakan dua putaran dimulai pada Senin ini. Sementara masing-masing putaran Sub PIN dilaksanakan dalam waktu satu pekan ditambah 5 hari sweeping. Jarak minimal antarputaran adalah 1 bulan. Target cakupan sekurang-kurangnya 95% untuk masing-masing putaran.

Tuti menegaskan jika berdasarkan kajian epidemiologi masih ditemukan risiko penularan, maka tidak menutup kemungkinan akan dilakukan Sub PIN putaran berikutnya atau mop up.

Dinkes Sukoharjo telah melakukan langkah persiapan di antaranya dengan menyusun microplanning, melakukan advokasi kepada pimpinan daerah, serta sosialisasi dan koordinasi kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, seluruh pihak terkait hingga masyarakat pada umumnya.

Dinkes Sukoharjo juga telah memastikan ketersediaan sumber daya baik pembiayaan, tenaga, serta logistik lainnya yang dibutuhkan melalui koordinasi dengan Kementerian Kesehatan.

“Sub PIN dilakukan untuk melindungi penduduk Kabupaten Sukoharjo berusia 0-7 tahun dari penularan virus polio yang dapat menyebabkan lumpuh layuh akut hingga dapat menimbulkan kecacatan permanen. Pencegahan dilakukan dengan pemberian tetes vaksin polio [nOPV 2],” terangnya.

Rajin Periksa ke Posyandu

Sebanyak 953 pos Sub PIN telah disiapkan di 113 balai desa/kelurahan, 284 posyandu, 252 SD/MI/sederajat, serta 313 TK/PAUD. Dinkes Sukoharjo juga telah menyebar 444 lembar poster ke 12 Puskesmas yang berisi informasi seputar Sub PIN polio. Kemudian siaran keliling oleh Puskesmas ke 167 desa/kelurahan, pemasangan 2 baliho di RSUD Kabupaten Sukoharjo dan Wilayah Bacem, Grogol serta melakukan pemberitahuan melalui media sosial.

“Kegiatan ini sesuai rekomendasi Komite Imunisasi Nasional  [KIN] yang menyatakan terdapat 3 provinsi yang harus melaksanakan Sub PIN. Di antaranya Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY yang berbatasan langsung dengan Klaten,” ungkapnya.

Sementara itu, dalam pemantauan vaksinasi tersebut, Bupati Etik meminta masyarakat terutama orang tua dari anak-anak usia 0-7 tahun untuk tidak mengabaikan kesehatan buah hati mereka.

“Saya berpesan pada orang tua balita agar rajin ke posyandu. Sesibuk apa pun kita harus ke posyandu agar kesehatan anak bisa terpantau,” ajak Etik.

Ia belum menemukan keluarga yang menolak pemberian vaksin. Jika ada yang menolak, ia memastikan akan melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk memahamkan bahwa imunisasi itu aman. Masyarakat tidak perlu khawatir dan takut apalagi menolak vaksinasi. Ia juga memastikan berupaya merangkul masyarakat melalui kader posyandu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya