Soloraya
Jumat, 10 Desember 2021 - 21:33 WIB

Sukoharjo Ternyata Punya Wasit Berlisensi FIFA Lho, Ini Orangnya...

Candra Mantovani  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sukirso, wasit berlisensi FIFA asal Sukoharjo. (Solopos/Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, SUKOHARJO — Warga dan pencinta sepak bola Sukoharjo patut berbangga karena memiliki satu orang wasit berlisensi kelas dunia dari FIFA (Federation Internationale Football Association). Sukirso namanya.

Dengan lisensinya, Sukirso pernah memimpin pertandingan kelas dunia. Wasit yang sudah pensiun tersebut diketahui sudah mengantongi lisensi FIFA untuk memimpin pertandingan internasional sejak tahun 1993. Lisensinya diteken oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) FIFA kala itu, JS Blatter.

Advertisement

Solopos.com berkesempatan bertemu dan berbincang dengan Sukirso di Sukoharjo, belum lama ini. Ia pun bercerita mengenai kiprah para wasit asal Indonesia di kancah pertandingan kelas dunia.

Baca Juga: Wah! Peneliti Jamu dari UNESCO Kunjungi Sentra Jamu Nguter Sukoharjo

Menurutnya, berbeda dengan para pemain sepak bola, wasit-wasit dari Indonesia kurang memiliki motivasi dan bekal untuk bisa berkiprah di kancah dunia.

Advertisement

“Saya memiliki lisensi FIFA dan pernah memimpin pertandingan kelas dunia. Saat masih aktif, saya sempat memimpin beberapa pertandingan saat AFC,” klaim Sukirso.

Setelah pensiun sebagai wasit berlisensi FIFA, Sukirso aktif di KONI Sukoharjo. Saat ini ia menjabat sebagai Wakil Ketua KONI Sukoharjo. Sebelumnya, ia sempat menjadi instruktur wasit AFC dan PSSI, inspektur wasit AFC dan PSSI, dan sejumlah jabatan lainnya.

Baca Juga: Lahan Terdampak Proyek JLT Sukoharjo Dipasangi Kawat Berduri

Advertisement

Sukirso berharap para wasit yang ada saat ini di Indonesia memiliki motivasi untuk terus berkembang ke kancah dunia. Sehingga ke depannya Indonesia tidak hanya berkiprah di kancah internasonal melalui pemain berprestasi namun juga memiliki wasit yang berkelas dunia.

“Permasalahannya sejumlah wasit nasional yang sempat menjadi anak didik saya saat pelatihan enggan untuk meng-upgrade keahlian seperti mahir bahasa Inggris dan lainnya. Mereka mudah puas dengan pencapaian saat ini. Ini tidak bagus. Saya harap ke depannya makin banyak yang bisa meneruskan jejak saya,” ucap pria berusia 70 tahun tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif