Soloraya
Senin, 2 Januari 2023 - 08:43 WIB

Sukses! Pagelaran Seni dan UMKM di Telogo Rowo Wonogiri Diminta Kembali Digelar

Muhammad Diky Praditia  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pertunjukan tari kethek ogleng dalam acara Pagelaran Seni Budaya dan UMKM, Telogo Rowo, Desa Sumberejo, Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, Jumat (30/12/2022). (Istimewa/Herman Prabu)

Solopos.com, WONOGIRI — Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sumberejo, Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri menyelenggarakan Pagelaran Seni Budaya dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Telogo Rowo, Sabtu-Minggu (31/12/2022-1/1/2022).

Kegiatan yang memanfaatkan momen pergantian tahun itu  dinilai berhasil menggeliatkan kembali perekonomian dan potensi budaya di desa.

Advertisement

Koordinator Pokdarwis Desa Sumberejo, Herman Prabu, mengatakan Pokdarwis Sumberejo telah menyiapkan Pagelaran Seni Budaya dan UMKM tersebut selama tiga bulan sejak Oktober 2022. Kegiatan ini sebagai upaya menghidupkan kembali geliat UMKM di Desa Sumberejo yang sempat terpuruk selama pandemi Covid-19.

Panitia menyediakan 30 stan yang hanya boleh ditempati pelaku UMKM Desa Sumberejo. UMKM itu di antaranya bergerak di bidang kuliner, pakaian, dan bahan pangan. Mereka hanya perlu membayar Rp100.000/stan untuk bisa menempati stan selama dua hari penyelenggaraan Pagelaran Seni Budaya dan UMKM.

Advertisement

Panitia menyediakan 30 stan yang hanya boleh ditempati pelaku UMKM Desa Sumberejo. UMKM itu di antaranya bergerak di bidang kuliner, pakaian, dan bahan pangan. Mereka hanya perlu membayar Rp100.000/stan untuk bisa menempati stan selama dua hari penyelenggaraan Pagelaran Seni Budaya dan UMKM.

“Niat kami sejak awal ingin mengangkat lagi UMKM desa. Kami melihat UMKM di Desa Sumberejo ini meredup sejak pandemi. Jadi kami mewadahi UMKM melalui Pagelaran Seni Budaya dan UMKM dengan memanfaatkan momen Tahun Baru,” kata Herman kepada Solopos via telepon Whatsapp, Minggu (1/1/2022) malam.

Pokdarwis Sumberejo menilai bidang seni dan budaya Desa Sumberejo juga mengalami masa terpuruk sejak dihantam pandemi Covid-19. Padahal potensi seni budaya di Desa Sumberejo sangat besar.

Advertisement

“Terbukti ada 25 penampilan seni budaya mulai dari anak-anak hingga lansia. Mereka menampilkan kesenian sesuai minat dan bakat di panggung yang telah disediakan, tepat di depan stan-stan UMKM di Telogo Rowo,” ujar dia.

Seperti UMKM, semua pengisi acara di kegiatan itu merupakan warga Desa Sumberejo. Delapan dusun di Desa Sumberejo masing-masing wajib menampilkan minimal satu pertunjukan seni budaya. Di samping menghidupkan kembali khazanah kesenian desa, adanya pertunjukkan ini menjadi magnet bagi warga untuk datang ke kegiatan tersebut.

Menurut Herman, antusiasme warga pada kegiatan yang baru kali pertama digelar itu begitu tinggi. Pengunjung mencapai ratusan hingga ribuan. Mereka tidak hanya warga Desa Sumberejo. Melainkan juga dari beberapa desa dan kecamatan sekitar. 

Advertisement

Banyak pengunjung dan pelaku UMKM meminta agar durasi waktu kegiatan itu diperpanjang. Beberapa warga lain menyarankan supaya kegiatan ini sering-sering digelar. 

“Kami bisa katakan bahwa kegiatan ini berhasil, sesuai apa yang kami inginkan. Pengunjung sangat ramai. Rencananya, kegiatan seperti ini kami adakan lagi tiga kali di 2023 ini, yaitu selepas Lebaran, perayaan hari kemerdekaan, dan pergantian tahun depan,” ucap Herman.

Kepala Desa Sumberejo, Tri Haryanto, menambahkan Pagelaran Seni Budaya dan UMKM ini merupakan langkah awal sinergi pemberdayaan masyarakat Desa Sumberejo setelah pandemi Covid-19. Melalui kegiatan ini, diharapakan dapat memotivasi para warga untuk mengembankan UMKM. Di sisi lain, bisa menghidupkan kembali seni budaya di desa. 

Advertisement

“Ini bisa menjadi pemantik bagi pelaku UMKM untuk semangat mengembangkan usaha. Bisa juga menjadi pemicu bagi warga yang belum menjadi pelaku usaha untuk menjadi pelaku usaha,” kata kepala desa yang akrab disapa Triko itu.

Dia melanjutkan perputaran ekonomi pada kegiatan itu bisa mencapai puluhan juta hingga ratusan juta rupiah. Omzet yang didapatkan para pelaku UMKM sekitar Rp3 juta. Itu baru mereka yang berjualan di stan-stan yang yang disediakan panitia. Belum termasuk pedagang keliling yang turut kecipratan dari kegiatan tersebut.

Apalagi pagelaran ini diselenggarakan di tempat wisata Telogo Rowo. Selain telaga, di sana juga terdapat wisata kolam renang yang ramai dikunjungi saat kegiatan itu berlangsung. Hal itu jelas menghidupkan perekonomian desa. 

“Ke depan, ini kegiatan akan rutin digelar. Kami akan mendukung dengan mengatkan dari Dana Desa,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif