Solopos.com, SOLO — Suksesi kepemimpinan Mangkunegaran Solo yang tak kunjung ada keputusan diduga karena menunggu turunnya Wahyu Keprabon. Meski sebagian orang memandang Wahyu Keprabon tidak relevan lagi di tengah zaman yang kian modern, sebagian kalangan masyarakat masih memercayai hal itu.
Dalam kacamata spiritual, hadirnya Wahyu Keprabon itu penting bagi masyarakat, khususnya lingkungan keraton ketika menentukan seorang pemimpin. Lalu apa tanda-tanda seseorang mendapatkan wahyu keprabon?
Pemerhati budaya Solo, Tundjung W Sutirto, menyebut ukurannya adalah kharisma seseorang yang mendapat wahyu keprabon itu. “Salah satunya yakni akan tampak dari sikapnya yang rendah hati,” paparnya saat diwawancarai Solopos.com, Jumat (24/2/2022).
Baca Juga: Walah, Bocoran Wali Kota Gibran soal Suksesi Mangkunegaran Solo Meleset
Baca Juga: Walah, Bocoran Wali Kota Gibran soal Suksesi Mangkunegaran Solo Meleset
Selain itu, menurut Tundjung, orang yang mendapat wahyu keprabon akan didengar dan diikuti tutur katanya oleh orang lain. “Didengar dan diikuti tutur katanya, dicintai dan dihormati oleh sesamanya,” sambungnya.
Tundjung menyarankan kepada para sosok calon penerus kepemimpinan di Pura Mangkunegaran Solo untuk mencari sendiri aspirasi dan inspirasi sesuai konteks zaman. Selain itu yang paling utama menurutnya menangkap restu leluhur.
Baca Juga: Ini Beda Keraton Solo dan Pura Mangkunegaran, Jangan Sampai Keliru ya!
Namun, sejak itu tidak ada lagi kabar mengenai hasil musyawarah keluarga inti Mangkunegaran mengenai suksesi yang berjalan. “Apa sebab belum adanya Adipati penerus setelah mangkatnya Mangkunegoro IX tentu detail penyebabnya yang paling mengerti adalah keluarga inti. Dugaan saya banyak pertimbangan yang berpengaruh,” ujar Tundjung.
Tundjung menyebut bisa jadi belum diputuskannya sosok yang akan menjadi Mangkunagoro X karena belum turunnya wahyu keprabon. “Masyarakat budaya mempercayai wahyu keprabon belum hadir di Pura,” terangnya.
Baca Juga: Ini Dia Wilayah Kekuasaan Pura Mangkunegaran Solo Zaman Dahulu
Sementara itu, pengamat budaya Kota Solo yang juga akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS), Andrik Purwasito, mengaku sudah bisa melihat siapa dari tiga calon yang layak menjadi pemimpin Pura Mangkunegaran atau KGPAA Mangkunagoro X.
Calon tersebut memiliki satu tanda yang bisa dilihat oleh kebanyakan orang. Andrik mengaku sudah melihat tanda berupa wajah bersinar pada salah satu dari tiga sosok yang berpotensi menjadi Mangkunagoro X.