SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Oleh: Ahmad Mufid Aryono

Ritual perayaan tahunan sebar apem kukus keong emas yang digelar di kawasan wisata Pengging, Banyudono, membuat warga terlihat antusias mempersiapkan acara tersebut. Perayaan yang digelar tiap tahun pada bulan Safar itu membuat warga di Desa Bendan berbenah. Mereka secara swadaya bergotong-royong membuat apem kukus untuk diperebutkan oleh ribuan orang yang selalu menanti ritual perayaan tersebut.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Seperti yang dilakukan sejumlah warga di RT 15 Desa Bendan, Kecamatan Banyudono. Warga yang sebagian besar ibu-ibu tengah memasak apem untuk menyambut sebaran apem yang digelar Jumat (28/1) hari ini.

Dengan duduk lesehan, mereka memasak ratusan apem untuk diserahkan kepada panitia, sebelum dibentuk menjadi sebuah tumpeng untuk dikirab menuju Masjid Ciptomulyo di kawasan Pengging dari halaman Kantor Kecamatan Banyudono yang berjarak sekitar satu kilometer.

Menurut Ketua RT 14, Desa Bendan, Mujiyono, dalam perayaan sebar apem tahun ini, dari 15 RT di Desa Bendan, masing-masing RT menyumbangkan sebanyak 300 buah apem untuk diperebutkan kepada warga.

“Nantinya apem itu ditata dan dibentuk menyerupai tumpeng untuk kemudian disebar kepada warga,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (27/1). Mujiyono menuturkan selain Desa Bendan, apem yang diperkirakan berjumlah sekitar 20.000 buah apem itu juga merupakan sumbangan dari beberapa desa di sekitar kawasan wisata Pengging, yakni Desa Ngaru-aru, Jembungan dan Dukuh, di samping sumbangan dari beberapa lembaga.

“Tahun ini sebar apem tidak hanya dipusatkan di depan Masjid Ciptomulyo Pengging, tetapi panitia juga menyiapkan dua tempat di tangga Pasar Pengging sebanyak dua buah untuk sebar apem,” tambah dia.

Penambahan lokasi sebar itu, jelas Mujiyono, dikarenakan antusiasme warga yang sangat besar saat perayaan ritual tersebut.

Sementara, salah seorang warga Bendan, Supani menjelaskan sebagai upaya menarik warga mengikuti ritual itu, sejumlah warga juga melakukan upaya dengan menjual apem tersebut kepada masyarakat.

“Harga jualnya setiap satu bungkus plastik berisi 10 buah senilai Rp 5.000. Ternyata pengalaman tahun lalu, banyak warga yang membeli apem itu,” jelas dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya