Soloraya
Sabtu, 29 September 2012 - 10:15 WIB

Sulit Air, Investor Tak Minati Deles Indah

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara melintas di gapura Kawasan Wisata Alam Deles Indah, Sidorejo, Kemalang, Senin (24/9/2012). (Arif Setiadi/JIBI/Solopos)

Pengendara melintas di gapura kawasan wisata alam Deles
Indah, di Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten Senin (24/9/2012). (Arif Setiadi/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN–Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) kesulitan mengelola Objek Wisata Deles Indah di lereng Gunung Merapi karena sulitnya menemukan sumber air.

Advertisement

Sekretaris Disbudparpora, Endro Susilo, mengatakan sulitnya menemukan sumber air menjadi penyebab utama mangkraknya Deles Indah. Faktor itu, kata Endro, juga menjadi penyebab tidak adanya minat investor untuk mengelola objek wisata alam tersebut.

“Dulu sebenarnya banyak investor yang mengajukan proposal untuk dapat mengelola Deles Indah. Akan tetapi setelah disurvei, mereka membatalkannya sendiri proposal itu,” papar Endro saat ditemui di Setda Klaten, Jumat (28/9/2012).

Endro menjelaskan, sebelum mangkrak kebutuhan air bersih di Deles Indah ditopang dari sumber air Bebeng di Cangkringan, Sleman. Namun pipa saluran air yang menghubungkan Bebeng dengan Deles Indah  itu rusak parah karena diterjang aliran lahar dingin Gunung Merapi beberapa tahun silam. Sebenarnya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPBD) sudah berusaha mencari sumber air melalui pembuatan sumur dalam di kompleks Deles Indah. Akan tetapi, usaha tersebut gagal karena petugas tidak menemukan sumber air di kedalaman lebih dari 100 meter.

Advertisement

“Kami sudah mencoba mencari sumber air di beberapa titik namun juga tidak membuahkan hasil,” tandas Endro.

Kasi Pengembangan Objek dan Sarana Wisata Disbudparpora, Sudirman, mengakui Deles Indah memiliki potensi besar sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD) jika bisa dikelola maksimal. Terlebih objek wisata alam itu juga ditunjang adanya pesanggrahan peninggalan Paku Buwono X.  “Dulu Deles Indah pernah dikelola Pemkab Klaten. Khusus penarikan retribusi dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Pengelolaan Deles Indah kurang maksimal karena tidak ditunjang sumber air yang memadai,” ujar Sudirman.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif