Solopos.com, SRAGEN — Petugas Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen kembali mendapat keluhan warga yang tidak bisa mencopot anting emas, Rabu (27/9/2023).
Warga yang mengeluh itu bernama Samiyem, 54, warga Botok, Desa Mojodoyong, Kecamatan Kedawung, Sragen. Awalnya wanita paruh baya itu memeriksakan matanya ke rumah sakit swasta di Sragen.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
“Saat itu saya hendak scan tetapi oleh pihak dokter tidak boleh ada barang logam yang menempel di kepala. Ternyata anting saya yang kecil itu harus dilepas. Saya coba lepas sendiri tidak bisa. Sebenarnya mau pulang, tapi oleh pihak rumah sakit disarankan ke pemadam kebakaran untuk melepas anting,” ujarnya.
Samiyem pun datang ke markas Damkar Satpol PP Sragen bersama anaknya. Dia menceritakan apa yang dikeluhkan. Anting kecil itu sudah menempel di kedua telinganya selama 20 tahun, akibatnya sulit dilepas.
“Dulu sering lepas-lepas. Kemudian saya pakai karet kecil untuk mengunci agar tidak lepas ternyata malah sampai sekarang sulit dilepaskan. Tadi saat dilepas petugas tidak sakit. Kebetulan tidak bengkak,” kata Samiyem saat berbincang dengan Espos, Rabu siang.
Pencopotan itu dilakukan oleh Irvan Aji Saputra dibantu dua rekannya. Irvan hanya menggunakan alat potong kuku dan pinset untuk mengambil karet yang menyatu dengan anting itu. Butuh waktu lima menit untuk melepas satu anting di kuping Samiyem, sehingga dua anting itu butuh waktu hanya 10 menit.
“Saya yang melepas, teman-teman yang menyoroti dengan lampu senter. Cukup sering ada warga yang mengeluh tidak mencopot anting atau cincin,” kata Irvan.
Samiyem berterima kasih atas bantuan petugas Damkar Satpol PP yang sama sekali tak memungut biaya atas jasa yang dilakukan.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
