Soloraya
Rabu, 26 Januari 2022 - 22:08 WIB

Sulitnya Dapatkan Minyak Goreng Bersubsidi di Karanganyar

Indah Septiyaning Wardani  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pedagang di Pasar Jungke, Karanganyar menakar minyak goreng curah untuk pembelinya, Jumat (21/1/2022). Hingga saat ini pedagang pasar tradisional masih menjual goreng dengan harga lama, yakni Rp19.000-Rp20.000 per kilogram. (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Para ibu rumah tangga di Kabupaten Karanganyar mengeluhkan sulitnya mendapatkan minyak goreng bersubsidi seharga Rp14.000/liter. Minimarket dan toko rite modern yang menjual minyak goreng bersubsidi selalu didapati stoknya habis. Sementara harga minyak goreng di pasar tradisional masih tinggi.

Seorang perempuan asal Jaten, Natalia, 39, mengaku sudah mencari minyak goreng bersubsidi di empat toko modern, namun kosong. “Muter-muter ke Alfamart dan Indomaret cari minyak goreng murah tapi kosong semua,” keluhnya ketika dijumpai Solopos.com di salah satu ritel modern di Jl. Lawu, Karanganyar pada Rabu (26/1/2022).

Advertisement

Dia tidak tahu kenapa stok minyak goreng itu kosong. Ia mengaku hanya mencari minyak goreng di toko modern karena harganya yang jauh lebih murah ketimbang di toko kelontong maupun di pasar tradisional.

Baca Juga: Begini Antrean Warga Membeli Minyak Goreng Subsidi di Pasar Legi Solo

“Di Alfamart minyak goreng Rp14.000 per liter. Kalau beli di toko rumahan (kelontong) atau pasar masih Rp20.000 per liter. Tapi kok yang murah malah kosong,” katanya.

Advertisement

Kekosongan minyak goreng bersubsidi di ritel modern juga dikeluhkan seorang ibu rumah tangga asal Tasikmadu, Retno Ari, 47. “Kacek [selisih] Rp6.000 per liter kalau beli di Alfamart atau Indomaret ketimbang di pasar. Tapi sayang stoknya kosong,” keluhnya.

Pegawai Indomaret di Jl. Lawu, Supri M, mengatakan minyak goreng bersubsidi kosong sejak Selasa (25/1/2022).  “Setiap datang [minyak goreng bersubdi] langsung ludes dibeli konsumen,” katanya.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Perajin Karak Di Karanganyar Sambat

Advertisement

Merujuk aturan pemerintah, ritel modern sebenarnya telah membatasi pembelian minyak goreng bersubsidi maksimal 2 liter. Namun stok minyak goreng cepat ludes karena pembeli mengakali dengan membawa anggota keluarganya ke minimarket.

“Tiap orang datang bawa keluarga, jadi habis,” katanya.

Sebagaimana diketahui sejak Pemerintah menetapkan kebijakan minyak goreng satu harga Rp14.000 mulai 19 Januari lalu, warga berbondong-bondong memburu minyak goreng di toko modern.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif