Soloraya
Selasa, 5 Februari 2013 - 11:49 WIB

SUMBER AIR BAWAH TANAH: Berdayakan Sumber Air, Warga Minta Bantuan Pompa

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wilayah Giritontro, wonogiri, sebenarnya memiliki sumber air bawah tanah yang cukup banyak, salah satunya di dalam Luweng Pace. Namun sumber air bawah tanah itu jarang yang bisa dimanfaatkan karena belum adanya infrastruktur penunjang seperti pompa air dan jaringan distribusi. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Wilayah Giritontro, wonogiri, sebenarnya memiliki sumber air bawah tanah yang cukup banyak, salah satunya di dalam Luweng Pace. Namun sumber air bawah tanah itu jarang yang bisa dimanfaatkan karena belum adanya infrastruktur penunjang seperti pompa air dan jaringan distribusi. (JIBI/SOLOPOS/dok)

WONOGIRI – Warga Desa Tlogoharjo, Kecamatan Giritontro mengusulkan mesin pompa untuk mengangkat air bawah tanah setelah melakukan pengeboran di Dusun Plareng. Selain itu, mereka juga mengusulkan pendirian menara penguat sinyal komunikasi di Desa Tlogosari.

Advertisement

“Beberapa waktu lalu, warga berupaya mengebor dan berhasil menemukan sumber air yang cukup besar di Dusun Plareng, Desa Tlogoharjo. Saat ini, mereka membutuhkan sarana untuk mengangkat dan menyalurkan air dari sumber di bawah tanah,” kata Camat Giritontro, Joko Waluyo. Ia menyatakan usulan tersebut merupakan salah satu hal yang menonjol dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat Kecamatan (Musrenbangcam) di Kecamatan Giritontro. Menurutnya, warga pernah mengangkat air menggunakan mesin pompa berkekuatan 4 Pk dan selama berjam-jam disedot, airnya terus mengalir dan tidak habis.

“Biaya pengangkatan dan pendistribusian air tersebut diperkirakan menghabiskan Rp150 juta. Warga mengusulkan mesin pompa, pipa dan tandon air. Kami ingin itu bisa disetujui karena air itu mampu mencukupi kebutuhan warga yang selalu mengalami kekeringan saat kemarau,” ujarnya. Selain itu, Desa Tlogosari juga mengajukan pendirian tower atau menara telekomunikasi karena desa tersebut tidak terjangkau sinyal komunikasi. Sedangkan desa lainnya, lanjut dia, mengusulkan pembangunan fisik di antaranya jalan, talut dan perbaikan saluran irigasi.

Sementara itu, Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto mengimbau warga tidak terpaku pada usulan pembangunan fisik. “Pembangunan nonfisik juga penting. Seperti pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pertanian. Selain itu, pemuda juga sebaiknya lebih kreatif,” katanya saat membuka Musrenbangcam di Kecamatan Giritontro.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif