SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Solopos.com, BOYOLALI -- Warga di Desa Sindon dan Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, mengeluh sumur mereka mengering pada musim kemarau ini.

Warga Desa Sindon, Novianti, mengatakan sumur di rumahnya kini tidak bisa mengalirkan air sepanjang hari. “Kalau sudah Magrib biasanya tidak keluar lagi airnya,” ujar Novi ketika berbincang dengan di Sindon, Selasa (22/10/2019).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dia bercerita warga harus ngangsu ke rumah tetangga yang masih mempunyai persediaan air. Selain itu, di siang hari beberapa kali air di sumur menyusut sehingga harus menunggu agar sumur terisi kembali.

Novi menjelaskan baru tahun ini kemarau berdampak cukup parah pada ketersediaan air bagi kebutuhan rumah tangga warga.

“Tahun-tahun lalu juga kering tapi tidak sampai seperti ini,” imbuh Novi.

Sementara itu, salah seorang warga Dibal, Tuminah menyebutkan meski tak sampai mengering, dirinya harus berhemat air. Pasalnya sumur tak selalu mengeluarkan air.

“Biasanya menunggu tuk selama beberapa saat, baru bisa ditimba,” ujar dia.

Kepala Desa Dibal, Budi Setyono, mengatakan tahun ini sejumlah warganya memang terdampak kekeringan. Tidak hanya di sektor pertanian namun juga sumur rumah tangga mengering.

“Namun masih bisa diatasi, sumur digali lebih dalam,” ujar Budi.

Kendati demikian, Budi meyakini persediaan air aman hingga musim penghujan tiba yang diperkirakan pada awal November mendatang. Sementara untuk kemungkinan dropping air, Budi menyebut warga belum memerlukannya.

Sementara itu, Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pengguna Air (GP3A) Tri Mandiri Waduk Cengklik, Samidi, mewacanakan bakal mengalirkan air Waduk Cengklik ke perumahan warga.

“Terutama di Sindon, ada laporan sumur warga mengering,” ujar Samidi belum lama ini.

Dengan begitu air waduk untuk sementara tidak akan difungsikan untuk kebutuhan pertanian. Kendati demikian, Samidi menyebut jumlah cadangan air di waduk pun kini menyusut. Air yang bisa dialirkan ke rumah-rumah warga debitnya kurang dari satu juta meter kubik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya