SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar–Serangan hama sundep kembali melanda lahan pertanian di beberapa desa di Kecamatan Tasikmadu baru-baru ini. Akibatnya, hasil panen yang dijadwalkan berlangsung selama bulan ini banyak yang gagal dan tidak laku dijual.

Menurut informasi yang dihimpun dari sejumlah warga, serangan sundep paling ganas terjadi di tiga desa, yaitu Karangmojo, Suruh dan Pandeyan. Sejumlah petani mengeluhkankan jatuhnya harga gabah yang baru saja mereka panen. Bahkan, ada petani yang mengaku tidak bisa menjual gabahnya karena harganya yang terlalu rendah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Sekarang kami harus menerima jika hasil panen dari satu patok (3.000 m2-red) sawah cuma dihargai Rp 3 juta. Milik saya masih lebih baik, soalnya di petak sebelah ada yang cuma dihargai Rp 2,4 juta,” ungkap Sastrowiyono, petani penggarap asal Ngentak, Kaligiring, Tasikmadu, saat ditemui di sawahnya, Selasa (6/4).

Laki-laki berusia 68 tahun ini mengungkapkan, serangan sundep ini adalah yang kedua kalinya sejak masa Lebaran tahun lalu. Padahal dia mengaku sudah menyiapkan berbagai cara untuk menghadapi serangan sundep tersebut. Di antaranya adalah dengan menaburkan serbuk tembakau atau gamping di sawah sebelum padinya mulai ditanam.

ama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya