SOLOPOS.COM - Wali Kota Gibran Rakabuming Raka memberikan komentar tentang hasil survei indikator Politik Indonesia tentang Pilkada DKI Jakarta. (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut hasil survei Indikator Politik Indonesia yang namanya berada di posisi ke-4, sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dalam simulasi delapan nama dianggap jelek.

“Di sana angkanya jelek. Jateng juga jelek,” kata Gibran ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Jumat (12/5/2023). 

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Secara berurutan, elektabilitas delapan nama sebagai Gubernur DKI Jakarta itu, adalah Ridwan Kamil dengan persentase mencapai 23,3%, Sandiaga Uno bertengger di posisi kedua dengan 19,5%. 

Selanjutnya, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (11,3%), Gibran Rakabuming Raka (10,3%), dan Ahmad Sahroni (8,1%), elektabilitas Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam simulasi delapan nama adalah 5,8%, Ahmad Riza Patria 5,4%, dan Bima Arya Sugiarto 0,8%.

“Bagus itu saja, itu saja [Gibran mendukung Ridwan Kamil, Sandi, dan AHY yang elektabilitasnya lebih baik darinya]. Aku ora sah, nomor 4 arep ngapa,” ujar dia.

Sementara itu, Gibran menyebut sejumlah sosok politikus PDIP yang bisa meramaikan Pilgub Jateng mendatang, yakni Hendrar Prihadi, Hevearita Gunaryanti, Joko Sutopo alias Jekek. 

Ditanya wartawan apakah Gibran lebih tertarik pada Pilgub Jateng dibandingkan Pilgub DKI Jakarta karena tertarik belajar pembangunan desa bersama Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko di Jakarta, Kamis (4/5/2023), Gibran menjawab diplomatis.

Ditanya lagi apakah isu desa bakal menjadi modal Gibran untuk Pilgub Jateng, Gibran kembali menjawab diplomatis. Gibran mengatakan membahas banyak hal bersama Budiman.

“Tapi beliau memang tokoh yang sangat ekspert dalam bidang pembangunan desa. Membicarakan pupuk dan lain-lain, beliau yang paling bagus, Pak Budiman Sudjatmiko ,” ungkap dia.

Sebelumnya, Gibran menjelaskan bertemu dengan Budiman sebentar sebelum menuju bandara untuk ke Kota Solo kemarin. Dia mengatakan membahas banyak hal bersama Budiman namun isu desa yang paling menarik.

“Pembangunan desa,” kata Gibran. Ditanya wartawan tidak ada pemerintah desa di Kota Solo namun pemerintah kelurahan, Gibran mengatakan membahas desa secara umum, termasuk wilayah di luar Kota Solo.

“Desa secara secara general, di luar solo juga, bahas pupuk, ini itu,” ungkapnya. Ditanya lagi apa alasannya tertarik dengan pembangunan desa, Gibran mengatakan berguru dengan senior.

“Jenenge golek ilmu sama senior, bisa dibahas,” ujarnya. Ditanya bagaimana mengenai kondisi program pembangunan desa dan cerdas desa di Indonesia, Gibran tak mau berkomentar.

“Ora sah tak komeni soale di Solo gak ada desa,” paparnya. Ditanya wartawan apakah pertemuan dengan Budiman ada kaitannya dengan Pilkada, Gibran menghela napas sebentar. 

“Bahas desa saja. Intinya pertemuan tertutup,” ungkapnya. Selain Budiman, Gibran mengatakan bertemu dua tokoh lain selama di Jakarta, salah satunya seorang menteri. Namun Gibran  merahasiakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya