SOLOPOS.COM - Achmad Purnomo (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka. (Solopos-Mariyana Ricky P.D.)
Solopos.com, SOLO -- Duet pasangan cawali-cawawali Solo Gibran Rakabuming Raka-Achmad Purnomo mendapat dukungan paling tinggi masyarakat Solo dibandingkan duet pasangan lain.
Elektabilitas Gibran di Pilkada Solo 2020 Melejit, Berapa Persen?
Hal itu diketahui berdasarkan hasil survei simulasi pasangan cawali-cawawali Solo yang dilakukan Solo Raya Polling periode 16 Juni 2020 hingga 20 Juni 2020 yang dirilis pada Selasa (23/6/2020) di Rumah Makan Pecel Solo. Solo Raya Polling merupakan lembaga survei yang telah melakukan survei pemetaan politik pilkada di puluhan kabupaten/kota.
Di Pilkada Solo 2020 Solo Raya Polling menguji elektabilitas Gibran ketika dipasangkan dengan Achmad Purnomo, Budi Prasetyo dan Teguh Prakosa, dengan dilawankan pasangan Bagyo Wahyono-F.X. Supardjo (Bajo) selaku paslon dari jalur perseorangan.
Hasilnya, duet Gibran-Purnomo mendapat dukungan paling tinggi dengan 91 persen dukungan. Sedangkan ketika dipasangkan dengan Budi, duet Gibran-Budi hanya mendapatkan 74 persen dukungan, dan duet Gibran-Teguh mendapat 77 persen dukungan.
PDIP Jatuhkan Rekomendasi Cawali Pilkada Solo Ke Gibran, Purnomo Kecewa Tapi Tidak Kaget
Solo Raya Polling juga menguji elektabilitas pasangan Gibran-Budi Prasetyo saat dilawankan pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa dan pasangan Bajo. Hasilnya duet Gibran-Budi unggul dengan 53 persen disusul Purnomo-Teguh dengan 40 persen.
Sementara pasangan Bajo mendapat satu persen suara. Data lain yang menarik berdasarkan hasil survei, kelompok masyarakat yang belum menentukan pilihan paling rendah ketika Gibran disimulasikan berpasangan dengan Achmad Purnomo.
Dengan simulasi duet Gibran-Purnomo, kelompok masyarakat yang belum menentukan pilihan hanya tujuh persen. Namun kelompok masyarakat yang belum menentukan pilihan melonjak tajam ketika Gibran disimulasikan berpasangan dengan bukan Purnomo.
PDIP Jatuhkan Rekomendasi Cawali Pilkada Solo Ke Gibran, Purnomo Kecewa Tapi Tidak Kaget
Ketika disimulasikan berpasangan dengan Budi Prasetyo, kelompok masyarakat yang belum menentukan pilihan mencapai 23 persen. Begitu juga ketika disimulasikan berpasangan dengan Teguh Prakosa, masyarakat yang belum menentukan plihan 20 persen.