SOLOPOS.COM - Sapi yang terkena PMK tidak boleh dijadikan hewan kurban. (Ilustrasi/Freepik.com)

Solopos.com, KLATEN — Penutupan sementara seluruh pasar hewan di Klaten diperpanjang selama 14 hari ke depan. Perpanjangan penutupan itu dimaksudkan untuk menyembuhkan ternak yang saat ini masih suspek penyakit mulut dan kuku (PMK).

Sebagai informasi, Pemkab Klaten menutup sementara seluruh pasar hewan di Klaten sebanyak tujuh pasar pada Rabu (25/5/2022) hingga Selasa (7/6/2022) menyusul merebaknya kasus PMK. Sementara, perpanjangan penutupan sementara pasar hewan dilakukan hingga Selasa (21/6/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, mengatakan pertimbangan perpanjangan penutupan sementara pasar hewan menyusul angka kasus supek PMK terus meningkat. Berdasarkan data yang dihimpun per Senin (6/6/2022), angka kasus ternak positif PMK nol kasus.

Namun, angka suspek PMK mencapai 484 ekor. Sebarannya ada di 40 desa yang berada 11 kecamatan dengan jumlah kasus suspek PMK terbanyak ada di Kecamatan Ngawen mencapai 185 ekor.

“Pertimbangan perpanjangan karena memang kasus suspek PMK terus naik. Dikhawatirkan kalau nanti kami buka pasar hewan, akan menambah angka kasus suspek yang signifikan,” kata Jajang, Selasa (7/6/2022) sore.

Baca Juga: Strategi Ganjar Pranowo Cegah Wabah PMK, Buka Posko dan Jogo Ternak

Jajang menjelaskan saat ini fokus penanganan yakni menyembuhkan ternak yang dinyatakan suspek. Sembari penyembuhan, Pemkab menunggu datangnya bantuan vaksinasi guna menghentikan persebaran PMK.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten juga terus memberikan edukasi kepada pemilik ternak serta pedagang ternak agar tak melakukan mobilisasi hewan ternak. Pasalnya, temuan kasus ternak suspek PMK rata-rata ternak yang didatangkan dari luar daerah.

“Tentu kami berharap semua elemen bersama-sama membantu menuntaskan kasus ini. Semua bisa fokus menyelesaikan dengan cara mengobati ternak yang saat ini terdeteksi suspek PMK agar bisa sehat lagi, dan pasar hewan bisa dibuka lagi mendekati Hari Raya Iduladha,” kata dia.

Sebelumnya, Bupati Klaten, Sri Mulyani, menjelaskan sosialisasi pencegahan persebaran PMK terus dilakukan kepada peternak dan blantik. Mereka diajak bekerja sama untuk mendukung upaya pencegahan PMK agar tak meluas.

Baca Juga: Kasus Positif PMK di Klaten Nol, tapi…

Untuk sementara, mobilisasi ternak dari luar Klaten ditutup termasuk penutupan sementara pasar hewan.

“Pertimbangan ini dilakukan karena setelah dilakukan pelacakan, ternyata kasus suspek ini naik dari ternak yang dibeli di pasar. Ketika dibawa ke rumah, kondisi ternak sakit,” jelas dia.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Klaten, Widodo, mengatakan merebaknya PMK menjadi pil pahit bagi para peternak. Di saat mereka semestinya bisa panen hasil mendekati momentum Iduladha namun ada persebaran PMK.

“Yang terpenting dinas terkait memikirkan fakta bahwa Iduladha sudah dekat. Di beberapa petani atau kelompok, jumlah ternak banyak tetapi untuk sementara tidak bisa keluar. Sementara yang membeli juga takut. Mereka kebingungan. Dinas harus hadir memberi edukasi dan menjadi fasilitator,” kata Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya