SOLOPOS.COM - Petugas Damkar Solo masih berupaya memadamkan kobaran api di Toko Maju di Jl Veteran Solo, Rabu (16/11/2022). (Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO—Kepala Dinas Pemadam Kebakaran atau Damkar Kota Solo, Sutarja, mengakui ground tank sudah sangat dibutuhkan di Kota Bengawan.

Hal itu demi optimalisasi penanganan kebakaran yang setiap saat selalu mengancam. Terlebih aset yang mesti dilindungi Tim Damkar Solo sangat besar. “Iya kami setuju dan mendukung pembuatan ground tank,” ujar dia, Kamis (5/10/2023).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Menurut Sutarja, sudah ada beberapa kota besar yang menggunakan ground tank untuk penanganan musibah kebakaran. Seperti Kota Surabaya dan Jogja. Mereka mulai meninggalkan hidran yang pada praktiknya kerap muncul masalah.

“Di Jogja sudah ada, Surabaya juga. Jadi ground tank ini dibuat di kawasan atau lokasi yang strategis, misalnya dekat kawasan permukiman padat penduduk, dan mudah dijangkau. Intinya memudahkan kami ketika ngangsu air kan,” urai dia.

Disinggung keberadaan seratusan hidran di Solo, Sutarja menyatakan sarana tersebut sudah kurang efektif dan tidak efisien. Sebab sejumlah hidran di Solo diketahui tidak lancar airnya. Sehingga proses pengambilan air relatif lebih lama.

“Hidran ada yang airnya lancar, ada yang rendet. Di hidran itu bisa langsung dibuatkan seperti mobil tangki yang di-pendem. Jadi tidak mengandalkan mancurnya hidran, tapi ambil dari air yang ditampung, bisa lebih cepat,” kata dia.

Sutarja menjelaskan cara kerja ground tank memudahkan proses pengambilan air. Saat terjadi kebakaran, armada damkar menuju ground tank terdekat dan mengambil air yang ditampung. Armada lalu ke lokasi kebakaran.

“Air dari ground tank disedot dulu ke armada, kalau langsung disemprotkan enggak bisa. Soalnya harus ada mesin diesel untuk menyemprotkan. Padahal diesel biasa kapasitasnya rendah. Jadi air ground tank disedot dulu,” ujar dia.

Disinggung jumlah armada Damkar Solo saat ini, Sutarjo berharap bisa mendapat tambahan armada dengan kapasitas 10.000 liter dengan daya pancar kuat atau high pressure. Untuk tahap awal dia berharap bisa mendapat satu unit.

“Untuk tekanan tinggi itu misalnya ada gedung tinggi yang punya alat proteksi kebakaran. Alat proteksi kebakaran mereka disambungkan ke armada high pressure kami, sehingga saya naik di atas itu air masih kencang,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya