Soloraya
Selasa, 16 November 2021 - 05:00 WIB

Swab Acak Digelar di 29 Sekolah Solo, DKK Berharap Tak Ada Penolakan

Mariyana Ricky P.d  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Tes Swab (Detik.com)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sudah menentukan 29 sekolah sasaran kegiatan surveilans uji swab acak untuk bulan November ini. Pelaksanaan surveilans Pemberlakuan Tatap Muka (PTM) program Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu akan dimulai pekan depan.

Berdasarkan evaluasi surveilans tahap pertama, pemakaian masker dan penerapan protokol kesehatan ketat masih menjadi perhatian. Di samping itu, penolakan dari orang tua siswa sekolah sasaran juga jadi kendala.

Advertisement

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, berharap tidak ada penolakan dari orang tua siswa pada swab acak kali ini. Ia mengatakan seharusnya orang tua dan sekolah di Solo bersyukur menjadi sasaran swab acak.

Baca Juga: Pertama Jadi Dandim Langsung Ditugaskan di Solo, Ini Cerita Letkol Devy

Advertisement

Baca Juga: Pertama Jadi Dandim Langsung Ditugaskan di Solo, Ini Cerita Letkol Devy

Program itu bertujuan mendeteksi dini persebaran virus SARS CoV-2 agar penanganan lebih cepat. “Kami sosialisasikan secara umum tanpa menyebut waktu. Kalau waktunya saya sampaikan, siswa di sekolah itu bisa sengaja tidak masuk [sekolah]. Harapannya, tidak terjadi penolakan,” katanya kepada wartawan di Balai Kota, Senin (15/11/2021).

Sekolah yang dipilih acak dan tidak memiliki indikator khusus berdasarkan data yang diserahkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik), Kementerian Agama, dan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII. Hasil surveilans tahap pertama ditemukan 107 sampel positif Covid-19.

Advertisement

Baca Juga: Buru-Buru Tinggalkan Laga Persis Solo, Gibran: Meh Nonton Ikatan Cinta!

Sekretaris Disdik Kota Solo, Dwi Ariyatno, menyampaikan pada surveilans tahap pertama, pengambilan sampel uji swab acak menyasar 17 tingkat SD sederajat, delapan SMP sederajat, dan empat SMA/SMK sederajat. Jumlah itu 10% dari total sekolah di Solo yang menggelar PTM terbatas.

“Saat ada temuan kasus, ada tracing, testing, dan treatment. Kalau menilik angkanya, jumlahnya tidak banyak, meski sebenarnya kan kita enggak boleh melihat perbandingan angkanya. Poinnya, kami tetap harus menjalankan protokol kesehatan ketat,” ungkap Dwi.

Advertisement

Baca Juga: Festival Ayo Membaca Hadir Kembali di Solo, Banyak Agenda Menarik Lho!

Selain program surveilans Kemenkes, Disdik juga siap menguji swab acak sekolah-sekolah yang diketahui melanggar protokol kesehatan. Uji swab itu dilakukan untuk mencegah persebaran Covid-19.

“Bukan kami mencari yang paling baik, tapi kalau entitas di sekolah itu melanggar protokol kesehatan, bukan tidak mungkin ada kasus, meski ada faktor lain yang menentukan. Makanya, perlu evaluasi,” ucapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif