SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi perah (Rachman/JIBI/Bisnis)

Swasembada susu ditarget telaksana 2020 mendatang. Pemerintah pun memberikan bantuan subsidi pakan ternak bagi peternak di Jatinom, Klaten.

Solopos.com, KLATEN – Sebanyak 10 kelompok peternak sapi perah di Kecamatan Jatinom bakal mendapatkan bantuan pakan ternak tambahan berupa konsentrat dari Kementerian Pertanian. Bantuan itu diberikan guna mengejar target swasembada susu 2020.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Kabid Peternakan Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten, Sri Muryati Dwiatmini, menjelaskan bantuan pakan tersebut merupakan subsidi dari pemerintah. Kelompok peternak bakal mendapat bantuan pakan tambahan sebanyak 2,5 kg/ekor/hari untuk mencapai target swasembada susu. Bantuan diperkirakan bakal turun pada pertengahan 2015.

“Kementerian Pertanian ada target swasembada susu pada 2020. Selama ini, salah satu kendala ternak untuk menaikkan produksinya ada di pakan. Nantinya, ada bantuan subsidi dari pemerintah untuk pakan. Mungkin pertengahan tahun ini bantuan akan turun dan saat ini baru proses,” jelas dia saat ditemui wartawan di sela-sela rapat anggota tahunan (RAT) Koperasi Unit Desa (KUD) Mandiri Jatinom, Rabu (4/2/2015).

Dengan subsidi tersebut, diharapkan produksi susu dari masing-masing ternak bisa meningkat satu hingga dua liter setiap harinya. Terkait penerima bantuan, dia menjelaskan subsidi diberikan bukan ke perorangan melainkan kelompok peternak.

Penerima bantuan di wilayah Klaten hanya untuk 10 kelompok peternak sapi perah di Jatinom lantaran selama ini mereka didampingi oleh koperasi unit desa (KUD). “Hanya di Jatinom. Karena satu-satunya wilayah sapi perah di Klaten yang KUD persusuannya masih mendampingi hanya KUD Jatinom. Jadi syaratnya harus didampingi KUD persusuan,” ungkapnya.

Di Klaten ada sekitar 6.000 ekor sapi perah. Dari jumlah itu, 5.000 ekor berada di wilayah Kecamatan Jatinom. Sisanya, tersebar ke sejumlah kecamatan seperti Kemalang, Karangnongko, dan Tulung.

Ketua KUD Mandiri Jatinom, Joko Siswanto, menyambut baik pemberian subsidi pakan bagi kelompok ternak sapi perah tersebut.

“Kalau soal pakan sebenarnya tidak ada masalah. Namun, secara proporsional peternak belum bisa mencukupi kebutuhan pakan sesuai standar,” jelasnya. Produksi susu di Jatinom saat ini mencapai 8.500 liter/hari dengan jumlah sapi perah produktif atau yang mampu menghasilkan susu sekitar 1.100 ekor.

“Kalau kondisi sekarang, rata-rata satu ekor sapi menghasilkan 10 liter/hari. Idealnya memang produksi mencapai 15 liter/hari. Untuk menaikkan produksi susu sampai dua liter per ekor setiap hari memang berat. Tetapi, harus dicoba,” terangnya.

Pada bagian lain, Joko menerangkan saat ini KUD yang ia pimpin memiliki 6.001 anggota dengan jumlah anggota dari para peternak sapi mencapai 1.100 orang. Total aset yang dimiliki KUD itu mencapai Rp12 miliar.

“Untuk kondisi KUD semakin membaik dan sangat sehat. Setiap tahun dan tepat waktu kami menggelar RAT,” urai dia terkait bantuan pemerintah untuk memenuhi target swasembada susu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya