SOLOPOS.COM - Ilustrasi tabrak lari di Solo. (Freepik)

Solopos.com, SOLO—Polisi masih menyelidiki kasus tabrak lari dengan korban pedagang angkringan, Sumarno, 52, di Jalan Yos Sudarso Serengan, Solo, yang terjadi pada Minggu (3/9/2023). Korban meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit, Kamis (7/9/2023).

Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, saat diwawancara wartawan di Mapolresta Solo, Selasa (12/9/2023), mengatakan pihaknya terus mengumpulkan bukti-bukti yang bisa membantu untuk melanjutkan penyelidikan kasus tersebut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Jadi untuk perkembangan kejadian kecelakaan di Serengan, sampai saat ini kami terus mengumpulkan bukti-bukti yang bisa membantu kami untuk meneruskan penyelidikan ini. Harapan kami, segera bisa kami dapatkan,” ungkap Iwan.

Dia mengatakan yang paling utama polisi tengah mengidentifikasi kendaraan roda empat yang menabrak korban. Mobil itu sempat tertangkap kamera CCTV meninggalkan lokasi kejadian tabrak lari, dengan pengendara tak menolong korban.

“Yang utama adalah mengidentifikasi kendaraan yang terlibat, yang saat ini tertangkap kamera meninggalkan lokasi tanpa memberikan pertolongan kepada korban yang saat itu tertabrak. Sudah banyak kamera CCTV yang kami kumpulkan,” imbuh dia.

Iwan menjelaskan pihaknya sudah bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Sukoharjo dan Dinas Perhubungan Solo, terkait pengumpulkan rekaman kamera CCTV. Polisi juga mengumpulkan rekaman kamera CCTV di rumah-rumah serta toko di sepanjang jalur.

“Kami sudah bekerja sama dengan Dishub Sukoharjo, Dishub Solo, dan beberapa kamera CCTV milik pribadi, yang dipasang di rumah-rumah atau toko sepanjang jalur, sebelum datangnya kendaraan, sampai perkiraan arah larinya kendaraan,” terang dia.

Rekaman kamera CCTV itu sudah dikumpulkan polisi Solo. Namun, sejauh ini belum ada titik terang terkait jenis kendaraan dan pelat nomor kendaraannya. Sebab banyak diantara kamera itu hanya kamera CCTV pemantauan, yang resolusinya tak sebaik ETLE.

“Sudah kami kumpulkan, namun tidak semuanya bisa kita pakai. Sebab ada beberapa kamera yang digunakan untuk pemantauan. Bukan kamera yang digunakan untuk seperti halnya ETLE yang resolusi tinggi sehingga mudah dikenali,” urai dia.

Iwan mengakui kendala polisi saat ini terkait identifikasi kendaraan penabrak dan pelat nomor kendaraanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya