Soloraya
Senin, 20 Mei 2024 - 16:12 WIB

Korban Kebakaran di Kelurahan Manahan Dipindahkan dari Posko Pengungsian

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana pemindahan korban kebakaran dari posko pengungsian sementara di Kantor Kelurahan Manahan, Senin (20/5/2024). (Solopos.com/ Ahmad Kurnia Sidik).

Solopos.com, SOLO – Korban kebakaran yang mengungsi di Kantor Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, dipindahkan ke berbagai tempat, Senin (20/5/2024).

Camat Banjarsari, Beny Supartono Putro, menyampaikan para korban kebakaran tersebut telah menyiapkan tempat tinggal mereka setelah dari posko pengungsian sementara di Kantor Kelurahan Manahan.

Advertisement

Ada beberapa yang memilih bertempat tinggal di rumah keluarganya ataupun saudaranya, ada juga yang memilih indekos di wilayah Solo, serta ada pula yang kembali ke daerah asalnya seperti Sragen, Sukoharjo, maupun Wonogiri.

“Senin [20/5/2024] mereka [para korban kebakaran] akan didistribusikan ke tempat tujuannya masing-masing,” kata dia saat diwawancarai Solopos.com di Kantor Kelurahan Manahan, Senin (20/5/2024).

Advertisement

“Senin [20/5/2024] mereka [para korban kebakaran] akan didistribusikan ke tempat tujuannya masing-masing,” kata dia saat diwawancarai Solopos.com di Kantor Kelurahan Manahan, Senin (20/5/2024).

Beny juga menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo agar kepulangan korban kebakaran tersebut mendapat bantuan berupa angkutan.

Selain itu, ada juga bantuan dengan wujud berbagai bahan pokok yang disediakan baik oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Dinas Sosial, Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan, serta dari pihak-pihak ataupun individu lainnya.

Advertisement

“Semuanya mandiri. Kami tidak bisa masuk ke arah sana [perihal hunian], karena kan kemampuan kita untuk menyediakan hunian itu kan hanya satu, yaitu di rusun [rumah susun]. Sementara rusun sendiri kan waiting list nya masih banyak sekali. Kami masih harus menunggu konfirmasi dari perkim [Disperumkimtan Solo]. Tapi kalau untuk sementara ini, saya lihat masih belum [ditempatkan di rusun],” ungkap dia.

Beny juga menjelaskan terkait dengan Sertifikat Hak Milik (SHM), yang menurut dia, kalau yang ludes terbakar itu ialah bangunan dengan SHM legal, Pemkot Solo pasti akan membantu, minimal dalam bentuk material.

“Cuma karena kebetulan yang dihuni itu bukan SHM, makanya susah untuk diselesaikan secara administrasi oleh pemerintah. Tapi yang penting bagi kami saat ini bukan legal atau tidak. Yang terpenting adalah warga kami terfasilitasi dulu, digugah semangatnya, apa yang terjadi kemarin dijadikan pelajaran, dan mereka bisa move on dari kejadian itu,” jelas dia.

Advertisement

Pantauan Solopos.com di posko pengungsian sementara itu, tampak pula Beny bercakap dengan korban dengan cara memberi motivasi.

Hal yang hampir sama juga disampaikan oleh Lurah Manahan, Syaefudin bahwa pihaknya telah berusaha membantu sebisanya. Baik dalam menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk sementara, serta koordinasi dengan berbagai pihak agar kebutuhan-kebutuhan lainnya terpenuhi untuk sementara.

“Hari ini, pukul 14.00 WIB, mereka akan pindah. Dan untuk kepindahannya sendiri itu mereka yang menentukan. Ada yang memilih kembali ke keluarganya masing-masing, ada juga pilih indekos. Kami dengan bantuan BPBD Solo akan menyediakan angkutan,” kata Syaefudin saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (20/5/2024).

Advertisement

Dia menjelaskan proses pemindahan ataupun pemulangan korban kebakaran itu. Bagi yang ber-KTP bukan Solo yang jumlahnya sekitar empat kepala keluarga telah dan akan dijemput oleh keluarganya masing-masing untuk kembali ke daerahnya, seperti Sragen, Sukoharjo, maupun Wonogiri.

Sementara, bagi yang ber-KTP Solo, mereka memilih indekos di beberapa tempat berbeda, seperti di Kelurahan Manahan sendiri, di Kelurahan Mangkubumen, Kalitan Kecamatan Laweyan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif