Soloraya
Rabu, 26 Juni 2024 - 14:55 WIB

Teman Asik Wisata, Aplikasi Disbudpar Solo untuk Kelola Data Kunjungan Wisata

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah perwakilan pelaku usaha wisata di Solo mengikuti sosialisasi terkait aplikasi Teman Asik Wisata yang digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo di Sekretariat Bersama Solo, Rabu (26/6/2024). Disbudpar Solo kenalkan aplikasi baru untuk pendataan kunjungan wisatawan ke Solo. (Solopos.com/ Ahmad Kurnia Sidik).

Solopos.com, SOLO–Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo kenalkan aplikasi Teman Asik Wisata kepada pelaku perhotelan dan destinasi wisata se-Solo di Sekretariat Bersama Solo, Rabu (26/6/2024) pagi.

Aplikasi Teman Asik Wisata merupakan sistem informasi data untuk akselerasi data statistik kunjungan wisata. Aplikasi itu juga dirancang untuk mengelola data jumlah kunjungan wisatawan secara efektif dan efisien serta membantu para pengelola destinasi wisata dan perhotelan untuk memantau secara real time atas kunjungan wisata di Solo.

Advertisement

Aplikasi itu bisa diakses oleh para pengelola melalui laman temanasikwisata.solocity.travel. Di dalamnya akan ditemui dua menu utama, yakni pertama menu daya tarik wisata yang difungsikan untuk mengelola serta merekap kunjungan wisatawan ke destinasi yang ada.

Kedua, menu akomodasi, yang mana difungsikan mengelola serta merekap kunjungan wisatawan ke tempat-tempat penginapan di sekitar destinasi wisata.

Advertisement

Kedua, menu akomodasi, yang mana difungsikan mengelola serta merekap kunjungan wisatawan ke tempat-tempat penginapan di sekitar destinasi wisata.

Kepala Disbudpar Solo, Aryo Widyandoko menyampaikan bahwa dengan hadirnya aplikasi Teman Asik Wisata itu membuka peluang bagi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Solo. Sebab, aplikasi itu memungkinkan kerja sama semua pihak baik dari pemerintah, pengelola penginapan, maupun pengelola destinasi wisata.

“Jadi nantinya tidak ada lagi penumpukan wisatawan di sebagian penginapan ataupun destinasi wisata yang membuat wisatawan menjadi tidak betah di Solo ataupun Soloraya ini. Karena harapannya akan terjadi pendistribusian wisatawan dengan lebih efektif dan efisien,” ungkap Aryo Widyandoko saat memberi sambutan di Sekretariat Bersama Solo, Rabu (26/6/2024).

Advertisement

Hal yang hampir serupa disampaikan oleh Kabid Destinasi dan Pemasaran Pariwisata Disbudpar Solo, Gembong Hadi Wibowo. Selama ini, kata dia, data-data terkait jumlah kunjungan wisatawan ke Solo atau rujukan destinasi dan penginapan, seluruhnya diambil secara manual.

Oleh karena itu, dengan hadirnya Teman Asik Wisata dia berharap kerja-kerja pendataan menjadi lebih efektif dan efisien.

“Ini menjadi salah satu upaya digitalisasi pemasaran wisata. Dan data [terkait kunjungan wisata] sangat penting bagi kita semua karena untuk membuat kebijakan terutama promosi wisata yang ujungnya menambah kunjungan ataupun lama tinggal para wisatawan di Solo,” ungkap Gembong Hadi Wibowo saat memberi sambutan di Sekretariat Bersama Solo, Rabu (26/6/2024).

Advertisement

Lebih lanjut, Gembong juga menjelaskan pengembangan aplikasi Teman Asik Wisata bekerja sama dengan PT Aksa Digital sebagai pengembangnya. Sementara, yang hadir pada sosialisasi siang itu sekitar 45 orang yang merupakan perwakilan dari pengelola destinasi wisata dan penginapan di Solo.

Hadir pula pada kesempatan itu Ketua Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI) Solo, Joko Sutrisno. Ia menyampaikan memang sudah waktunya pengelolaan data termasuk terkait dengan kunjungan wisatawan di Solo memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada pada saat ini.

“Seperti kita tahu saat terakhir ini era digitalisasi. Di era itu tidak terlepas dari yang namanya aplikasi dan media sosial, karena itu bisnis pun harus ikut ke ranah itu kalau tidak mau terlambat dari kemajuan dan terhambat perkembangan dari bisnis itu sendiri,” ungkap Joko Sutrisno saat memberi sambutan di Sekretariat Bersama Solo, Rabu (26/6/2024).

Advertisement

Sebagai bagian dari pelaku usaha wisata, ia memberi masukan kepada pemerintah serta pengembang aplikasi itu bahwa penting dalam memantau dan melakukan perbaikan.

“Dengan adanya data-data detail itu, kami [pelaku usaha wisata] bisa mengetahui siapa sih yang kerap menggunakan usaha kami. Dari situ, akan lebih mudah untuk terus membuat inovasi atas usaha wisata,” jelas dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif