Soloraya
Sabtu, 18 Mei 2024 - 15:36 WIB

Tukang Las di Kedawung Sragen Ciptakan Sepeda Listrik Tenaga Surya

Redaksi Solopos.com  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tukang las di Dukuh Semen, Desa Karangpelem, Kedawung, Sragen, mencoba menaiki sepeda listrik tenaga surya buatannya di jalanan depan bengkelnya, Sabtu (18/5/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN-Melalui bengkelnya, Andi Indriyawan Jajat Wibowo, 27, sejak tiga tahun terakhir kerap melahirkan berbagai produk inovasi salah satunya adalah sepeda tenaga surya. Bengkel milik tukang las itu terletak di Dukuh Semen RT 010/RW 003, Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Sragen.

Awalnya Andi melihat adanya sepeda listrik di Youtube. Andi juga melihat ada beberapa tetangga yang memiliki sepeda listrik. Ia mengelus dada ketika banyak anak sekolah dasar (SD) dan anak sekolah menengah pertama (SMP) yang bersekolah dengan menaiki sepeda motor.

Advertisement

Anak-anak seusia itu belum cukup umur untuk menaiki motor. Padahal lokasi sekolah mereka tidak jauh hanya sekitar 2 km. Keprihatinan tersebut membikin Andi berpikir keras untuk menciptakan sepeda listrik yang dapat dimanfaatkan para siswa saat sekolah. Dengan menggunakan sepeda listrik, anak-anak lebih aman atau safety saat bersekolah.

“Saya meneliti sepeda listrik dengan memanfaatkan sumber energi matahari itu selama setahun. Selama penelitian, saya sudah melakukan tiga kali uji coba hingga akhirnya bisa jadi. Proses pembuatan sepeda lengkap dengan rangkaian panel surya itu butuh waktu selama satu bulan. Yang sulit itu menghubungkan panel surya ke pengisian akinya,” ujar Andi saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (18/5/2024).

Semua rangkaian elektronik panel surya dan rangka sepeda dengan kedua rodanya untuk sepeda listrik tenaga surya dia beli semua. Ia menghabiskan dana sampai Rp3 juta untuk menciptakan produk sepeda listrik tenaga matahari itu. Ia membeli sepeda bekas senilai Rp60.000 dan didesain sendiri rangkanya dengan menyesuaikan rangkaian panel surya itu.

Advertisement

Andi menggunakan aki berkapasitas 12 volt sebanyak tiga unit. Satu aki digunakan untuk menghidupkan aksesori sepeda, seperti lampu sein, lampu depan, dan klakson. Sedangkan dua aki lainnya digunakan untuk menggerakkan motor sepeda.

“Sebenarnya lebih baik menggunakan baterai litium tetapi harganya mahal,” ujar Andi.

Andi mencoba sepeda motornya dan mampu berjalan sejauh 2 km dengan kecepatan laju sepeda 5 km per jam-10 km per jam. Dengan rangkaian panel surya, kata dia, daya listrik pada aki bisa terisi secara otomatis saat terkena sinar matahari yang cukup. Dia mengatakan pengisian daya listrik dalam ketiga aki itu sampai penuh butuh waktu selama lima jam di bawah terik matahari. Ia juga mencoba di tanjakan yang cukup tinggi dan kuat berjalan.

Advertisement

“Sepeda ini berjalan tergantung muatannya. Kalau yang menaiki memiliki berat badan berlebih maka kecepatan sepeda semakin berkurang,” jelasnya.

Bengkel yang dirintisnya biasanya menggarap pembuatan mesin usaha mikro kecil, dan menengah (UMKM), hingga pemesanan tralis dan kanopi. Bengkel las itu didirikan Andi setelah keluar dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Ia sempat belajar selama empat tahun di program studi teknik mesin di kampus itu. Hingga akhirnya, Andi memutuskan keluar karena terkendala biaya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif