Soloraya
Minggu, 19 Mei 2024 - 06:16 WIB

Wawali Solo Sebut Penyebab Kebakaran di Kelurahan Manahan Masih Diinvestigasi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana di Kantor Kelurahan Manahan yang digunakan sebagai tempat pengungsian sementara korban kebakaran, Sabtu (18/5/2024). Warga berbagi dengan korban kebakaran. (Solopos.com/ Ahmad Kurnia Sidik)

Solopos.com, SOLO – Penyebab kebakaran di Kelurahan Manahan, Banjarsari Solo tepatnya di bawah Flyover Manahan pada Jumat (17/5/2024) malam lalu, masih belum diketahui penyebab pastinya.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, sesaat setelah dia mencalonkan dirinya sebagai Bakal Calon Wali Kota melalui PDIP di Kantor DPC PDIP Operasional Pucangsawit, Sabtu (18/5/2024).

Advertisement

“Sekarang baru diinvestigasi BPBD Solo, Senin [20/5/2024] baru [akan] dilaporkan,” kata Teguh Prakosa.

Saat ditanya ganti rugi dari pemerintah kepada korban, dia menjelaskan setelah diketahui sebab pastinya, pihaknya baru akan memanggil kepala keluarga yang menjadi korban kebakaran dan mencarikan solusinya secara bersama.

Advertisement

Saat ditanya ganti rugi dari pemerintah kepada korban, dia menjelaskan setelah diketahui sebab pastinya, pihaknya baru akan memanggil kepala keluarga yang menjadi korban kebakaran dan mencarikan solusinya secara bersama.

“Kalau sudah diinvestigasi, [jadi tahu] mana nanti yang kami ganti rugi. [Perihal] SHM [sertifikat hak milik] pun kalau itu masih tanahnya [milik] kereta api [PT KAI] ini kan jadi catatan penting, kenapa ada yang dapat [SHM dan] kenapa [ada yang] tidak [dapat SHM]?” kata dia.

Untuk sementara, pihaknya masih mencarikan tempat tinggal bagi korban kebakaran baik yang memiliki SHM ataupun tidak, terutama yang merupakan warga Solo atau memiliki KTP Solo. Sementara bagi yang bukan warga Solo, lanjut Teguh, pihaknya berencana menyediakan angkutan serta pesangon bagi korban kebakaran tersebut untuk kemudian dipulangkan ke daerahnya masing-masing.

Advertisement

“Data berjalan. Korban tetap sembilan KK [kepala keluarga], dan jumlah pengungsinya 25 orang. Kebetulan dari 9 rumah terbakar, itu satu rumah yang terbakar hanya belakangnya saja sehingga pada siang ini sudah kembali ke rumahnya,” ungkap dia.

Untuk kebutuhan dasar yang saat ini dipenuhi terlebih dahulu ialah makan dan minum untuk tiga hari, mulai Jumat-Minggu (17-19/5/2024), yang didatangkan langsung dari Dinas Sosial (Dinsos) Solo. Sementara untuk keperluan lainnya, seperti mandi, cuci, dan kebersihan lainnya memanfaatkan fasilitas di Kantor Kelurahan Manahan.

Nico mengaku pihaknya baru saja melakukan koordinasi dengan pihak-pihak lainnya terkait dengan kelanjutan nasib pengungsi. Menurut dia ke depannya akan disiapkan rumah susun (rusun) bagi korban yang tidak tahu harus tinggal di mana.

Advertisement

“Informasi yang kami dapat ada beberapa yang mau ngekos, atau ke tempat saudaranya. Bagi yang tidak tahu ke mana, kami usahakan nanti coba koordinasi dengan Disperumkimtan untuk rencananya menyiapkan rusun,” pungkasnya.

Salah satu warga Kelurahan Manahan yang menjadi korban kebakaran, Wanto, 74, menyampaikan harapannya agar ada langkah lebih lanjut dalam hal bantuan dari pemerintah untuk mereka para korban kebakaran, terutama bantuan tempat tinggal. Kata dia, di kelurahan mana pun, selagi masih di Solo, ia bersedia menempati tempat tinggal bantuan itu.

Wanto kemudian bercerita saat kejadian kebakaran malam itu, istrinya sedang sakit, sehingga dia fokus menyelamatkan istri dan ketiga anaknya, sementara harta-benda miliknya tak satu pun bisa diselamatkan.

Advertisement

Mpun-mpun rausah diurusi, bondo minggat ra pamitan, teko ra kulo nuwun. Ngko sing maringu Gusti [Sudah tidak usah dipikir, harta pergi tanpa pamitan, datang tanpa permisi. Nanti yang memberi [harta] Tuhan,” kata Wanto yang menirukan percakapannya dengan istrinya.

Lelaki yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh kebersihan itu juga menyampaikan selama mengungsi di Kantor Kelurahan Manahan, selain kebutuhan makanan dan minuman, ia juga menerima bantuan berupa perlengkapan tidur, seperti kasur, selimut, dan sebagainya dari beberapa pihak.

Sebagai tambahan, saat Solopos.com berkunjung ke lokasi pengungsian sementara itu, tampak sejumlah warga Kelurahan Manahan dan sekitarnya yang berbagi pakaian-pakaian mereka kepada para korban kebakaran.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif