Soloraya
Minggu, 19 Mei 2024 - 14:52 WIB

Beda dengan Tahun Lalu, Umat Buddha Solo Rayakan Waisak di Vihara Masing-masing

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menparekraf Sandiaga Uno (kanan) menyerahkan bendera Merah Putih kepada perwakilan Bhikkhu di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (14/5/2024). Penyambutan dan pelepasan dilaksanakan untuk 40 Bhikkhu Thudong yang akan memulai perjalanan Thudong menuju Candi Borobudur untuk puncak perayaan Waisak 2024. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/rwa.

Solopos.com, SOLO– Perayaan Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 oleh umat Buddha di Kota Solo difokuskan di rumah ibadah masing-masing. Tidak ada perayaan dengan memasang lampion dan pernik-pernik di kawasan Balai Kota Solo seperti tahun lalu.

Panitia seksi upacara Vihara Dhamma Sundara, Pandita Mettasiri Sutrisno, menjelaskan tidak ada perayaan di kawasan Balai Kota Solo tahun ini. Hal ini dilakukan karena perayaan Tri Suci Waisak dipusatkan di Candi Borobudur.

Advertisement

“Perayaan di Candi Borobudur cukup besar. Sebagian umat di Solo ada yang ikut hadir di Candi Borobudur,” jelas dia kepada Solopos.com, Minggu (19/5/2024) siang.

Menurut dia, beberapa majelis melakukan kegiatan secara bergantian di Candi Borobudur mulai Senin (20/5/2024). Sejumlah umat Buddha di Solo mulai berangkat ke Candi Borobudur besok.

Advertisement

Menurut dia, beberapa majelis melakukan kegiatan secara bergantian di Candi Borobudur mulai Senin (20/5/2024). Sejumlah umat Buddha di Solo mulai berangkat ke Candi Borobudur besok.

“Umat yang tidak ke Candi Borobudur mengikuti Waisak di Solo di vihara masing-masing. Umat menyambut detik-detik Waisak, Kamis [23/5/2024] pukul 20.52 WIB,” papar dia.

Sutrisno menjelaskan Vihara Dhamma Sundara Solo menyambut detik-detiknya mulai pukul 19.10 WIB dengan rangkaian penyalaan lilin pelita di stupa, proses pradaksina di stupa, puja bakti, diteruskan meditasi menyambut detik-detik Waisak pukul 20.52 WIB.

Advertisement

“Persiapan sudah dimulai sejak satu bulan lalu dengan pemasangan lampion dan ornamen di lingkup vihara. Rencananya ada samanera dari Mendut Magelang yang akan bertugas untuk menyampaikan pesan Waisak. Tema tahun ini Memperkokoh Persatuan dalam Keberagaman,” papar dia.

Menurut dia, semua rangkaian termasuk meditasi dilakukan di sekitar Candi Putih Vihara Dhamma Sundara. Kegiatan di luar ruangan akan membuat ibadah lebih sakral.

Adapun sebanyak 40 Bhikkhu (biksu) menjalani ritual thudong dilepas dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (14/5/2024) malam, menuju Candi Borobudur, Magelang untuk merayakan Hari Raya Waisak 2568 BE.

Advertisement

Puluhan biksu yang berasal dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Indonesia itu dilepas oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang diawali dengan serangkain ritual dan doa lintas agama.

Waisak adalah hari raya umat Buddha untuk mengingat tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Sakyamuni. Peristiwa pertama adalah kelahiran Sidharta Gautama pada 623 sebelum Masehi.

Kedua, Pertapa Gautama mencapai pencerahan sempurna di bawah pohon bodhi pada 588 SM. Ketiga, Buddha Gautama mencapai parinibbana pada 543 SM. Semua peristiwa ini terjadi saat bulan purnama.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif