Soloraya
Sabtu, 11 Mei 2024 - 15:15 WIB

Begini Kriteria Pemimpin Sragen Menurut Praja

Redaksi Solopos.com  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Praja Sragen Sumanto (paling depan dua dari kanan) berdiri bersama para perangkat desa lainnya saat kegiatan halalbihlalal di Gedung Kartini Sragen, Senin (6/5/2024) lalu. (Istimewa/Praja Sragen)

Solopos.com, SRAGEN—Para perangkat desa (perdes) yang tergabung dalam Praja Sragen memiliki kriteria tersendiri untuk sosok pemimpin yang ideal di Kabupaten Sragen. Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sragen 2024 mendatang, Praja Sragen berharap ada sosok pemimpin yang bisa ngayomi, ngayemi, dan ngayani.

Penjelasan tersebut disampaikan Ketua Praja Sragen, Sumanto, kepada Solopos.com, Sabtu (11/5/2024). Sumanto menyadari perangkat desa itu harus netral tetapi netralitas perangkat desa itu tidak seperti TNI dan Polri karena perangkat desa memiliki hak pilih.

Advertisement

Dia menyampaikan ketika perangkat desa memiliki hak pilih maka perangkat desa juga memiliki harapan tentang adanya sosok pemimpin yang ideal, yakni pemimpin yang mampu ngayomi, ngayemi, dan ngayani.

Dia menjelaskan ngayomi itu sifat atau tindakan pemimpin yang selalu melindungi bawahannya. Ngayemi, jelas dia, merupakan kebijakan pemimpin yang membuat nyaman bawahannya. Kemudian ngayani, menurut dia, adalah kebijaksanaan pemimpin dalam menyejahterakan bawahannya.

“Kalau ngayomi itu melindungi, kalau ngayemi itu membuat tenang. Jadi kami dilindungi dan dibuat tenang, dan bila perlu penghasilan kami dibikin naik atau ngayani. Ya tinggal diatur saja, sederhana jane. Jangan pemimpin yang selalu bikin takut, diweden-wedeni. Kami tidak ingin pemimpin yang seperti itu,” jelas Sumanto.

Advertisement

Sumanto yang juga Sekretaris Desa Kebonromo, Ngrampal, Sragen, itu menyampaikan kalau ada pemimpin yang bisa memenuhi kriteria ngayomi, ngayemi, dan ngayani itu akan dipertimbangkan. Dia melihat selama ini belum ada calon karena semua masih bakal calon. “Siapa pun yang mengundang Praja, maka kami berupaya untuk datang. Kalau untuk sikap, pasti kami rapatkan bersama. Kami datang itu menghormati yang mengundang. Biasanya calon yang didukung perangkat itu jadi,” katanya.

Dia menyatakan sikap Praja dalam Pilkada itu nanti tinggal janma lipat seprapat tamat. Dia mengatakan artinya Praja tinggal memberi kode saja maka perangkat desa se-Sragen yang anggotanya di atas 2.000 orang itu bisa satu kata. “Ibaratnya dikedipi mata saja teman-teman perangkat sudah paham,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif