SOLOPOS.COM - Mantan Ketua RW 006, Dukuh Karang, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Suharto, menunjukkan jari yang dicelup tinta seusai mencoblos di pemilihan ketua RW di balai desa setempat, Kamis (9/5/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)
Solopos.com, KLATEN — Soal pengalaman menjadi ketua RW, Suharto sudah lebih dari cukup. Selama 36 tahun terakhir, pensiunan guru PNS itu menjadi Ketua RW 006, Dukuh Karang, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Klaten.
Masa Suharto menjabat jadi ketua RW bahkan lebih lama dibandingkan masa Presiden Soeharto menjabat orang nomor satu di republik ini yakni 32 tahun.
Suharto menjadi ketua RW di Dukuh Karang sejak 1988 atau selang lima tahun sejak dia menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Saat itu, dia ditunjuk oleh kepala desa untuk menjadi ketua RW.
Suharto sebenarnya tak ingin lama-lama menjadi ketua RW. Setiap kali ada pergantian kepada desa, Suharto berusaha mengajukan pengunduran diri. Namun, berulang kali pula dia malah kembali ditunjuk jadi Ketua RW di Dukuh Karang, Sidorejo, Kemalang, Klaten.
Suharto sebenarnya tak ingin lama-lama menjadi ketua RW. Setiap kali ada pergantian kepada desa, Suharto berusaha mengajukan pengunduran diri. Namun, berulang kali pula dia malah kembali ditunjuk jadi Ketua RW di Dukuh Karang, Sidorejo, Kemalang, Klaten.
Ketika jabatannya ditawarkan ke warga, warga juga malah menghendaki Suharto tetap menjadi ketua RW. Hingga beberapa waktu lalu saat dia merayakan ulang tahun ke-65, pada hari itu pula Suharto mengajukan surat pengunduran diri sebagai ketua RW yang dia tandatangani di atas meterai.
Keinginan Suharto agar terjadi pergantian ketua RW pun terkabul. Pada Kamis (9/5/2024), warga di wilayahnya menggelar pemilihan ketua RW 006 Dukuh Karang yang digelar selayaknya Pemilu.
Disinggung suka-dukanya selama 36 jadi ketua RW di Sidorejo, Kemalang, Klaten, Suharto mengatakan secara prinsip ketika bisa membantu keperluan warga, hal itu menjadi sesuatu yang melegakannya.
“Dukanya itu ketika warga membutuhkan tenaga saya sebagai ketua RW kebetulan bersamaan dengan tugas saya sebagai PNS, itu sangat sedih. Atau misalnya ada warga yang sebenarnya layak dapat bantuan dari pemerintah tetapi mereka tidak masuk daftar, itu juga membuat hati sedih,” ungkap Suharto.
Suharto mengatakan menjadi ketua RW tidak memiliki kewilayahan dan warga seperti ketua RT. Ketua RW tugasnya lebih untuk mengoordinasi para ketua RT. Lantaran hal itu, kerap kali ketua RW bekerja sendiri.
Meski demikian, selama puluhan tahun, Suharto melaksanakan tugasnya sebagai bagian perjuangan. Tak ada fasilitas yang diterima Ketua RW. Hanya, ketua RT maupun RW di wilayah Sidorejo, Kemalang, Klaten, menerima insentif Rp50.000 per bulan yang diberikan secara rapel dalam momen tertentu seperti saat Lebaran.
“Kalau kendaraan dinas ya pakai kendaraan sendiri-sendiri,” kara Suharto sambil tertawa. Seperti diberitakan sebelumnya, warga di wilayah RW 06, Dukuh Karang menggelar pemilihan ketua RW dengan konsep selayaknya Pemilu di Kantor Desa Sidorejo, Kamis (9/5/2024).
Para pemilih yakni perwakilan dari masing-masing keluarga yang tinggal di RW 06 Dukuh Karang. Sementara calon ketua RW yakni perwakilan dari masing-masing RT. Ada empat calon yang manggung pada pemilihan itu.
Proses pemilihan diawali dengan coblosan. Masing-masing pemilih berdatangan dan mendapatkan suara untuk mereka pilih di bilik suara. Setelah memilih, jari mereka dicelupkan ke tinta.
Setelah proses pemungutan selesai, panitia melakukan penghitungan suara sama persis saat Pilkada maupun Pilkades. Bedanya, para calon ketua RW malah sedih dan semakin lemas ketika suara yang mereka peroleh terus bertambah.
Pada akhir penghitungan, salah satu calon yang bernama Sudiyono memperoleh suara terbanyak dan terpilih menjadi Ketua RW menggantikan Suharto.