Soloraya
Senin, 13 Mei 2024 - 13:10 WIB

Temui Keluarga TKW yang Kritis di RS Dubai, Pemkab Klaten Siap Membantu

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien menjalani rawat inap di rumah sakit. (Freepik.com)

Solopos.com, KLATEN — Pemkab Klaten melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) menindaklanjuti kabar tenaga kerja wanita (TKW) asal Klaten yang saat ini kritis dan dirawat di rumah sakit di Dubai, Uni Emirat Arab.

Pemkab mengupayakan membantu pemulangan TKW tersebut. Kepala Disperinaker Klaten, Luciana Rina Damayanti, menjelaskan petugas dinas sudah bertemu dengan keluarga TKW tersebut serta berkoordinasi dengan Disnakertrans Jawa Tengah (Jateng).

Advertisement

Disperinaker Klaten terus melakukan pemantapan ihwal langkah yang harus dilakukan. “Dalam proses ini kami berkoordinasi dengan Disnakertrans provinsi. Sabtu-Minggu kemarin kami terus berkoordinasi dengan provinsi,” kata Rina saat ditemui Solopos.com di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (13/5/2024).

“Kemarin pagi kami juga kunjungi pihak keluarga. Hari ini kami mantapkan lagi langkah apa yang harus dilakukan. Saran dari provinsi seperti apa akan ditindaklanjuti. Kami berkoordinasi dengan provinsi serta pusat untuk solusi terbaik. Menjadi harapan semua, Mbak Puput segera sembuh dan kembali,” tambahnya.

Advertisement

“Kemarin pagi kami juga kunjungi pihak keluarga. Hari ini kami mantapkan lagi langkah apa yang harus dilakukan. Saran dari provinsi seperti apa akan ditindaklanjuti. Kami berkoordinasi dengan provinsi serta pusat untuk solusi terbaik. Menjadi harapan semua, Mbak Puput segera sembuh dan kembali,” tambahnya.

Rina menjelaskan dari informasi keluarga, Puput berangkat ke Dubai pada 2021. Dari informasi yang diperoleh Disperinaker, pekerja migran tersebut berangkat tidak melalui prosedur yang sudah ditetapkan pemerintah. Lantaran hal itu, Disperinaker Klaten berkoordinasi dengan Disnaker Provinsi Jateng terkait langkah yang bisa dilakukan Pemkab.

Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, menjelaskan Disperinaker sudah berkoordinasi dengan pemprov maupun pemerintah pusat. Dari hasil penelusuran, pekerja migran itu keberangkatannya tidak resmi atau bisa dibilang ilegal.

Advertisement

Biaya Pemulangan Rp150 Juta

Jajang menyampaikan kesulitan yang dihadapi TKW itu yakni kebutuhan biaya pengobatan serta biaya pemulangan ke Tanah Air. Dari informasi yang dia terima, asumsi biaya pemulangan TKW yang sakit di Dubai itu sekitar Rp150 juta.

Diberitakan sebelumnya, seorang pekerja migran asal Klaten dikabarkan dalam kondisi kritis dan kini dirawat di rumah sakit di Dubai, Uni Emirat Arab. Tenaga kerja wanita (TKW) itu mengalami kesulitan biaya pemulangan.

TKW itu bernama Puput Erna, 34, berasal dari Kampung Tegal Blateran, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah. Puput sudah berada di Dubai sejak 2021.

Advertisement

Kabar nasib pilu perempuan TKW tersebut dibagikan melalui akun Instagram @kabar_klaten. “TKW asal Klaten kritis di RS Al Qassimi Hospital Dubai. Keluarga perlu banyak biaya untuk memulangkan ke tanah air,” tulis petikan unggahan foto di @kabar_klaten disertai alamat akun penggalangan dana kitabisa.com.

Ayah Puput, Sutikno, 66, membenarkan TKW yang kondisinya saat ini kritis dan membutuhkan biaya untuk pulang itu merupakan putrinya. Puput berangkat ke Dubai ketika pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.

Kabar soal kondisi Puput yang kritis diterima Sutikno dan keluarga dari temannya di Dubai. Sebelumnya, Sutikno masih bisa berkomunikasi dengan Puput melalui aplikasi perpesanan Whatsapp (WA). Kali terakhir antara tanggal 2 atau 3 Mei lalu.

Advertisement

Saat itu, Puput mengabari Sutikno bahwa ia dalam kondisi sakit. “Selama tiga atau empat hari itu kemudian tidak ada kabar. Saat sorenya saya ingin telepon, siang itu tetangga pada datang dan menunjukkan foto yang ada di Tiktok,” jelas Sutikno saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Sabtu (11/5/2024).

Ditemukan Tak Sadar di Kontrakan

Sutikno sempat tidak percaya dengan kabar tersebut. Selang beberapa hari, dia terhubung dengan teman Puput di Dubai bernama Nur. Pada kesempatan itu, Nur menceritakan kondisi Puput yang ditemukan di kamarnya dalam kondisi tidak sadarkan diri serta kemudian dibawa ke rumah sakit. “Kata Mbak Nur kalau Indonesia ngarani tumor atau apa gitu. Ada gumpalan darah,” kata Sutikno.

Sutikno menjelaskan teman Puput di Dubai sudah berupaya berkomunikasi dengan staf KJRI di Dubai. Dari informasi staf KJRI, pemulangan Puput ke Indonesia membutuhkan biaya Rp150 juta.

“Saya juga kaget dengar itu. Dana dari mana, wong saya hanya buruh sopir, itu saja sopir pocokan [bekerja ketika ada panggilan]. Sampai foto tabungan Puput saya kirimkan ke sana. Rumah ini juga rumah warisan yang punya orang lima dari keluarga istri saya,” jelas Sutikno.

Sementara itu, teman Puput di Dubai, Nur, menjelaskan sebelumnya selama dua hari Puput tak ada kabar. Dihubungi melalui ponselnya juga tidak ada jawaban. Nur kemudian mendatangi rumah kontrakan Puput pada Kamis (2/5/2024). Namun, Nur tak mendapatkan jawaban saat mengetuk pintu hingga akhirnya dia meminta bantuan pemilik kontrakan untuk mendobrak pintu.

Puput didapati dalam kondisi tergeletak tak sadarkan diri. Perempuan itu kemudian dilarikan ke rumah sakit pada Kamis (2/5/2024) tengah malam. Belakangan diketahui jika Puput mengalami kanker otak. “Selama ini [sebelum ditemukan sakit] yang saya tahu dia baik-baik saja,” kata Nur saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Hingga akhir pekan lalu, Puput masih dirawat di ruang ICU rumah sakit di Dubai. Nur juga menjelaskan dari informasi yang dia terima di KJRI Dubai, biaya pemulangan Puput ke Tanah Air sekitar 30.000 Dirham atau sekitar Rp150 juta. Nilai itu belum termasuk biaya pengobatan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif