Soloraya
Minggu, 19 Mei 2024 - 09:49 WIB

Cegah DBD, Warga Bisa Dapatkan Abate Gratis di Puskesmas dan Kader Posyandu

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga Bandung sedang menyiapkan wadah untuk serbuk Abate yang dibagikan Pemkot Bandung secara gratis di 151 kelurahan di Kota Bandung, Jumat (29/3/2024). (Istimewa/jabarprov.go.id)

Solopos.com, SOLO–Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo memastikan obat pembasmi jentik nyamuk atau Abate bisa didapatkan di seluruh puskesmas di Solo secara gratis. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah persebaran penyakit demam berdarah dengue atau (DBD).

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinkes Solo, Setyowati, saat dihubungi Solopos.com, Senin (13/5/2024). “Obat Abate bisa didapatkan didapatkan di semua puskesmas di Solo. Selain itu, juga bisa diperoleh melalui para kader posyandu yang sudah berkordinasi dengan puskesmas setempat,” kata dia.

Advertisement

Setyowati menerangkan bila penggunaan Abate ini sifatnya kondisional atau tidak semua bak air perlu ditabur dengan obat tersebut.  Yang wajib ditabur obat Abate yaitu bak atau kontainer yang tidak bisa dibersihkan setiap saat atau sulit untuk dibersihkan, seperti tandon air atau toren.

“Dan bagi para penghuni rumah yang lansia yang mungkin kesulitan atau tidak mampu membersihkan bak penampungan air secara rutin, perlu menaburkan Abate,” imbuhnya.

Advertisement

“Dan bagi para penghuni rumah yang lansia yang mungkin kesulitan atau tidak mampu membersihkan bak penampungan air secara rutin, perlu menaburkan Abate,” imbuhnya.

Sementara itu, Petugas Promosi  (Promkes) Puskesmas Sibela, Mojosongo, Bayu, mengatakan bahwa di wilayahnya untuk pemberian abate diserahkan ke kader posyandu di masing-masing RW atau kampung. Sehingga, para warga yang membutuhkan Abate tidak perlu lagi jauh-juah ke puskesmas.

“Di sini sistemnya sudah berjalan baik, para kader posyandu sudah rutin berkoordinasi dengan puskesmas, jadi bila warga yang butuh mereka tinggal menghubungi kader posyandunya,” kata dia saat ditemui Solopos.com, Jumat (17/5/2024).

Advertisement

“Satu bungkus Abate itu bisa berfungsi efektif selama 3 bulan meskipun air di dalam penampungan bersirkulasi atau berganti-ganti,. Idealnya setelah 3 bulan bubuk tersebut diganti atau ditabur ulang,” ujar dia.

Lebih lanjut, menurut Bayu, walaupun sifatnya mirip cairan pestisida dan tercampur dalam air bak, air tersebut masih aman bila tidak sengaja terminum. Meski begitu, dirinya tidak merekomendasikan air yang dicampur abate untuk dikonsumsi.

“Tapi bila masyarakat tidak menggunakan Abate pencegahan munculnya jentik nyamuk bisa dilakukan dengan menguras bak penampung air secara rutin,” papar dia.

Advertisement

Bayu mengimbau untuk masyarakat tidak membeli obat ini di pasaran. Pasalnya, secara aturan ini bukan obat untuk diperjualbelikan dan program resmi dari pemerintah lewat Kementrian Kesehatan.

“Bagi masyarakat sebaiknya jangan asal membeli obat Abate di pasaran, karena obat ini tidak diperjualbelikan. Jadi kalau ada pihak yang menjualnya, itu patut dipertanyakan. Toh di puskesmas dan kader posyandu bisa didapat secara gratis,” sambung dia.

Namun, tampaknya program pemberian obat Abate secara gratis oleh puskesmas maupun kader posyandu kepada warga ini belum tersosialisasi secara maksimal. Lantaran, salah satu kader posyandu di Kawasan Mojo, Semanggi, Erna belum mengetahui hal tersebut.

Advertisement

“Terkait Abate di Posyandu saya belum mendapatkannya (informasi dan obat Abatenya),” kata dia.

Sebagi informasi, Abate merupakan jenis pestisida yang berguna untuk membunuh larva nyamuk, serta mencegah perkembangbiakan nyamuk menjadi dewasa yang menjadi penyebab penyebaran penyakit DBD. Selain itu, obat ini juga bisa memperpendek siklus perkembangan larva nyamu, sehingga nyamuk bisa mati sebelum menetas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif