Soloraya
Minggu, 19 Mei 2024 - 21:06 WIB

Mulai Dilirik Investor, Sektor Wisata Bisa Jadi Peluang Masa Depan Wonogiri

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gapura selamat datang di Kabupaten Wonogiri dari arah Sukoharjo, Minggu (7/4/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRIWonogiri ke depan tidak bisa hanya mengandalkan sektor pertanian untuk memutar roda perekonomian. Berbagai peluang dan potensi harus terus digali dan dikembangkan atau ditawarkan kepada investor terutama sektor wisata.

Advertisement

Potensi dan peluang industri pariwisata di Kabupaten Wonogiri dinilai sangat besar. Wonogiri memiliki potensi wisata alam yang lengkap, mulai dari pegunungan, waduk, hingga pantai. Pemkab Wonogiri pun tak hentinya berupaya mendongkrak sektor ini.

Pada 2023, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri dengan bantuan pendanaan dari pemerintah pusat merevitalisasi Pantai Sembukan dan Pantai Klotok di Kecamatan Paranggupito. Revitalisasi dua pantai yang dikelola pemkab ini sebagai upaya mengembangkan sektor pariwisata di Wonogiri selatan.

Anggaran senilai Rp10 miliar digelontorkan untuk merias wajah dua pantai itu. Pada tahun yang sama objek wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) juga direvitalisasi dengan anggaran yang bersumber dari pemerintah pusat senilai Rp22 miliar.

Advertisement

Revitalisasi itu mengubah wajah objek wisata andalan Wonogiri itu menjadi lebih modern dan indah. Dalam revitalisasi itu pula, dibangun scenic bridge atau jembatan kaca yang digadang-gadang akan menjadi ikon baru objek wisata di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, itu.

Tak sampai di situ, pemerintah pusat juga bakal melanjutkan proyek revitalisasi tahap II kawasan wisata WGM Wonogiri di lahan seluas 75 hektare (ha). Perkiraan nilai proyek itu sejumlah Rp75 miliar.

Rencananya, proyek revitalisasi ini bahkan sampai tahap III dengan luas area 162 di luar objek wisata WGM. Area itu mencakup Puncak Joglo dan Watu Cenik yang kini dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sendang.

Revitalisasi Pantai Selatan

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan Pemkab Wonogiri tengah berupaya mengembangkan sektor pariwisata di Wonogiri selatan secara bertahap. Hal itu dimulai dari pembangunan infrastruktur jalan di Paranggupito sejak beberapa tahun lalu.

Advertisement

Pengunjung menikmati keindahan Pantai Klotok, Paranggupito, Wonogiri, Sabtu (18/5/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Kemudian revitalisasi Pantai Sembukan dan Pantai Klotok sembari mendorong desa wisata bertumbuh di Desa Paranggupito. Menurut dia, sekarang tingkat kunjungan wisata di Paranggupito sudah meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Dampaknya, pelaku usaha mikro mulai tumbuh di kawasan wisata tersebut. Sebelumnya, meski Paranggupito memiliki kekayaan alam indah, jarang orang mau berkunjung ke sana.

Pantauan Solopos.com pada Sabtu (18/5/2024), Pantai Klotok dan Pantai Sembukan, Wonogiri, memang benar ramai pengunjung. Dibandingkan dua tahun lalu, sekarang dua pantai itu sudah banyak tenda-tenda pedagang.

Advertisement

Selain dua lokasi itu, pantai lain di Paranggupito yang pengelolaannya oleh pemerintah desa juga kecipratan ramai. Misalnya di Pantai Nampu dan Pantai Karangpayung di Desa Gunturharjo. Dua pantai itu juga ramai pengunjung. Di Pantai Karangpayung kini sudah mulai berdiri warung-warung yang melayani pengunjung.

Hanya, lanjut dia, tantangan sektor pariwisata di Paranggupito yakni akses jalan yang tidak cukup lebar. Saat ini meski jalannya sudah halus, kendaraan bus besar belum memungkinkan melintas.

Dengan begitu, untuk menjadi destinasi wisata seperti di Yogyakarta atau Pacitan belum bisa. Wisata di Paranggupito baru cocok untuk liburan keluarga yang mengendarai kendaraan bermotor atau mobil.

WGM Dilirik Investor

“Kami sudah membuka untuk swasta ikut mengembangkan wisata di sana, tetapi siapa yang berani dengan kondisi yang seperti itu,” kata Joko Sutopo saat diwawancarai Solopos.com, Kamis (16/5/2024).

Advertisement

Dia melanjutkan Pemkab Wonogiri juga tengah berupaya meningkatkan kualitas wisata di kawasan objek wisata WGM. Proyek revitalisasi kawasan objek wisata WGM diyakini akan menarik banyak pengunjung.

Pengunjung bermain di Pantai Karang Payung, Desa Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito, Wonogiri, Sabtu (18/5/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Pemkab sudah meminta para pelaku usaha di kawasan itu, termasuk para pedagang untuk bersiap berbenah. Salah satunya dengan menjaga kebersihan makanan, mengemas makanan dengan baik dan benar, dan meningkatkan hospitality.

Pada kesempatan lain, pria yang akrab disapa Jekek itu mengatakan sektor pariwisata di Wonogiri sudah mulai dilirik investor. Pemkab sudah mendapatkan tawaran investasi dari HeHa Group, pemilik sejumlah destinasi wisata alam seperti HeHa Skyview, HeHa Ocean View, HeHa Forest di Yogyakarta.

Perusahaan itu berencana membangun destinasi wisata yang menawarkan pemandangan WGM Wonogiri. Kajian lokasi sudah dilakukan dan site plan atau rencana detail pembangunan destinasi wisata itu juga sudah selesai dibuat.

Rencana lokasi pembangunan destinasi tersebut yakni di bibir pantai yang menjorok ke WGM di Desa Gumiwang Lor, Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri.

Advertisement

Catatan Solopos.com, kalangan swasta yang sudah mulai berinvestasi mengembangkan sektor pariwisata di Wonogiri adalah Parnaraya Grup. Dalam satu kesempatan wawancara dengan Solopos.com, pemilik Parnaraya Grup, Suparno, mengatakan sudah membangun beberapa objek wisata di Wonogiri.

Parnaraya Group

Objek wisata itu yakni Istana Parnaraya, Kitagawa Pesona Bali, Museum Sewu Rai, dan Girimanik Mountain Camp. Meski diakui bisnis wisata memerlukan investasi dan biaya operasional besar, Suparno optimistis melalui objek wisata ini, dia bisa berkontribusi meningkatkan roda perekonomian di kota yang sangat ia cintai ini.

Pengunjung Girimanik Mountain Camping Wonogiri tengah bermain di taman, Kamis (22/9/2022). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Menurut dia, dengan adanya objek wisata akan membuka lapangan kerja. Pada sisi lain, warga di lingkungan sekitar juga akan turut merasakan pertumbuhan ekonomi.

Dia memiliki cita-cita besar agar warga Wonogiri bisa berdaya di kampung halaman sendiri. Motivasi lain yang mendorong Suparno membuka bisnis di sektor wisata yaitu karena Wonogiri memiliki geografis yang sangat potensial untuk dikembangkan jadi lokasi wisata.

Dia tidak memungkiri perlu banyak waktu untuk mengembangkan wisata di Wonogiri. Termasuk menyiapkan semua sumber daya manusia (SDM). Menurut dia, pengembangan objek wisata tidak boleh main-main, melainkan harus serius dan fokus. “Saya yakin, kalau dikelola dengan baik, Wonogiri bisa menjadi surga wisata,” ucap dia.

Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Wonogiri, Gangsar Laksono, menilai Wonogiri cukup potensial untuk menjadi daerah tujuan wisata. Dia melihat saat ini usaha pariwisata kawasan WGM sudah mulai tumbuh sejak ada proyek revitalisasi WGM.

“Apalagi sekarang ada BRT Transjateng, ada kereta api juga, itu bisa mendukung tingkat kunjungan wisata di Wonogiri. Tinggal bagaimana Pemkab menangkap peluang itu,” ucapnya.

Dengan semua potensi dan didukung dengan pengembangan infrastruktur, bukan tidak mungkin di masa depan, sektor pariwisata di Wonogiri akan semakin menarik banyak investor dan bisa menjadi penopang ekonomi daerah. Apalagi jika program desa wisata juga bisa digarap lebih serius, seperti yang sudah berjalan di Desa Conto, Bulukerto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif