Soloraya
Jumat, 17 Mei 2024 - 12:29 WIB

PT Pan Brothers Tbk Bina UMKM Fashion dari Boyolali agar Berkelas Dunia

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pelaku UMKM fashion di Boyolali mengikuti pembinaan bertajuk pendampingan UMKM di Kantor PT Pan Brothers Tbk di Butuh, Mojosongo, Boyolali, Rabu (15/5/2024). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Pelaku usaha fashion dari Boyolali mendapatkan pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM dari PT Pan Brothers Tbk, Rabu (15/5/2024). Mereka dibina dengan tujuan bisa bertumbuh dan berkelas dunia.

Pembinaan bertajuk pendampingan UMKM bertumbuh dilakukan di kantor PT Pan Brothers Tbk di Butuh, Mojosongo, Boyolali.

Advertisement

General Manager (GM) Human Resources Management (HRM) PT Pan Brothers Tbk, Nurdin Setiawan, menginginkan produk-produk yang dihasilkan warga Boyolali tidak hanya bertahan di kelas Boyolali atau Jawa Tengah.

“Jangan kelas Boyolali, jangan kelas Jawa Tengah, tapi orang Boyolali dan Jawa Tengah dengan kelas dunia,” ujar dia saat menjadi pembicara di hadapan para pengusaha UMKM fashion.

Nurdin mengatakan perusahaannya akan menggandeng ekosistem PT Pan Brothers Tbk untuk tumbuh bersama menuju kelas dunia.

Advertisement

Ia mengatakan produk-produk pakaian kelas dunia seperti Adidas, Uniqlo, The North Face, BOSS, Orvis, dan sebagainya telah menjadi pelanggan PT Pan Brothers Tbk.

“Itu [barang berkelas dunia] diciptakan orang Klego, orang Sambi, orang Boyolali,” jelas dia.

Ditemui seusai acara, Nurdin mengatakan pembinaan UMKM ekosistem PT Pan Brothers berawal dari kebijakan Presiden melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bahwa harus ada kemitraan perusahaan besar dengan UMKM.

Nurdin ingin keberadaan PT Pan Brothers dapat membawa UMKM ekosistem tumbuh dan berkembang. Saat ini, PT Pan Brothers secara bisnis memiliki orientasi 99% ekspor. Sehingga UMKM ekosistem PT Pan Brothers bisa naik kelas dunia.

Advertisement

Pembinaan kepada UMKM pelaku usaha fashion tersebut bukan sekadar corporate social responsibility tapi corporate value responsibility terhadap UMKM ekosistem PT Pan Brothers Tbk. Perusahaan memberikan dukungan program kepada UMKM binaan dan membantu pemasaran.

Untuk pasar ekspor, Pan Brothers bakal mendorong UMKM binaan dengan menggandeng instansi terkait untuk bisa mengembangkan produk kelas dunia. Kalaupun tidak, UMKM binaan didorong untuk bisa memenuhi pasar lokal agar order pakaian di Boyolali tidak keluar dari Kota Susu.

Nurdin mengatakan perusahaannya akan membantu pelaku UMKM fashion agar bisa mengelola bisnisnya lebih profesional.

Pan Brothers nantinya akan membantu pemasaran UMKM binaan, semisal bisnis pengusaha fashion binaan di bidang printing dan embroidery, nanti produk Pan Brothers bisa dikerjakan ke mereka.

Advertisement

Pembinaan Berkelanjutan

Ia mengatakan UMKM akan dibina secara berkelanjutan bukan hanya dalam hitungan bulan, tahun, atau kurun waktu tertentu. Akan tetapi seterusnya selama berdirinya PT Pan Brothers Tbk.

Nurdin menyadari untuk UMKM bisa naik kelas tidak bisa dibina dalam kurun waktu tertentu. Ia juga memerlukan kerja sama banyak pihak dalam membina UMKM untuk naik kelas dan mendukung pemasaran.

Para pelaku UMKM ekosistem PT Pan Brothers diberikan materi dan motivasi terkait bisnis. Nantinya, akan pula ada workshop teknis dan kunjungan ke pelaku UMKM binaan.

“Selanjutnya bagaimana secara teknikalnya mengelola perusahaan [UMKM] walaupun tidak seperti yang dilakukan Pan Brothers, tapi karena basic-nya sama-sama garmen atau tailor, ada kesamaan yang bisa kami bagikan ke mereka agar bisa mengelola bisnis menjadi profesional bukan alakadarnya,” kata dia.

Advertisement

Nurdin berharap dengan program pembinaan UMKM bertumbuh, para pelaku usaha fashion binaan bisa naik kelas berupa pengelolaan yang awalnya dilakukan konvensional menjadi modern dan profesional.

Para pelaku UMKM fashion di Boyolali berfoto bersama saat mengikuti pembinaan bertajuk pendampingan UMKM di Kantor PT Pan Brothers Tbk di Butuh, Mojosongo, Boyolali, Rabu (15/5/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Harapan selanjutnya, UMKM binaan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah masing-masing termasuk membuka lapangan pekerjaan.

“Harapan ketiga, ketika sudah dikelola secara profesional dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di lingkungan dan bisa menyerap tenaga kerja termasuk penyandang disabilitas, lebih jauh lagi UMKM ini bisa tumbuh dan berkembang bersama pertumbuhan dan perkembangan Pan Brothers menuju kelas dunia,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Bidang Pendidikan Pelatihan dan Litbang Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Boyolali, Joko Purnomo, menilai luar biasa usaha PT Pan Brothers Tbk dalam membina UMKM agar naik kelas. Ia mengatakan biasanya program perusahaan berupa CSR yang memberikan umpan, akan tetapi program Pan Brothers memberikan kail untuk pelaku UMKM.

Dalam materinya kepada para pelaku UMKM, Joko sempat memberikan ide-ide peluang bisnis. Ia mengatakan di Jawa Tengah banyak sekali perusahaan garmen yang merupakan relokasi dari Jakarta. Namun, industri kecil pendukung perusahaan garmen belum terlalu banyak.

Advertisement

“Contohnya ada untuk pasang payet di sini belum ada. Sehingga banyak perusahaan garmen di Jawa Tengah harus memberikan order ke Bogor atau Sukabumi. Ada plit, printing, washing, dan peluang lain,” kata dia.

Ia mengatakan ide industri kecil pendukung perusahaan garmen sangat potensial di Boyolali. Tak hanya di Boyolali, ide bisnis tersebut juga berlaku untuk daerah lain yang memiliki perusahaan garmen seperti di Ungaran, Salatiga, Klaten, dan Sragen.

Kegiatan tersebut tidak hanya bisa dilakukan oleh industri kecil yang bisa menjahit. Sebagai contoh untuk pemasangan payet bisa menggunakan tenaga kerja rumahan seperti ibu rumah tangga.

Go International

Sementara itu, pengusaha konfeksi Bulan Avisena asal Desa Gatak, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Zeni Amilatun, mengatakan usaha konfeksinya lebih ke perlengkapan umrah dan haji.

“Alhamdulillah pembinaan ini yang saya tunggu-tunggu. Selama ini saya memiliki keluhan terkait bisnis, dan pendampingan ini membuka peluang dan wawasan. Alhamdulillah saya diundang,” ujar perempuan 40 tahun tersebut.

Ia menilai pembinaan tersebut sesuai imajinasinya untuk membuka bisnis di bidang konfeksi. Ia membuat gamis, mukenah, dan khimar untuk para jemaah haji dan umrah.

“Untuk usaha konfeksi sudah dua tahun, kalau dulu sejak 2006 itu beli jadi dan jual. Begitu lulus kuliah, saya langsung terjun bisnis,” kata dia.

Ia mengatakan selama ini pasar pakaian haji dan umrah tak hanya lokal di Soloraya akan tetapi hingga Aceh, Lombok, Surabaya, dan daerah lain. Untuk pemasaran, ia langsung menyasar pengusaha travel umrah dan nantinya ditularkan ke jemaah.

Zeni berharap dengan pembinaan dari PT Pan Brothers bisa membantunya memasarkan produksinya berupa perlengkapan haji dan umrah ke tingkat yang lebih tinggi.

“Sekarang kan sudah di tingkat nasional, harapannya bisa Go International. Saya ingin brand saya lebih maju dari salah satu brand syar’i terbaik di Indonesia tapi harganya juga luar biasa. Saya sudah menemukan printingnya, jahitannya juga saya berinovasi, harapannya bisa lebih berkembang,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Diskopnaker) Boyolali, Bambang Sutanto, mengatakan atas nama Pemkab Boyolali mengapresiasi program pembinaan UMKM oleh PT Pan Brothers.

Ia juga berterima kasih kepada PT Pan Brothers telah menginisiasi program pemberdayaan masyarakat yaitu UMKM di Boyolali. Bambang mengajak para pelaku UMKM selalu bersikap optimistis dalam situasi apa pun.

“Karena ini baru awal dari kegiatan [pembinaan UMKM] perusahaan ini, mudah-mudahan bisa UMKM di sektor lain,” harap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif