Soloraya
Selasa, 21 Mei 2024 - 14:33 WIB

1 Calhaj Asal Batang Diantar 200-an Warga Desa ke Embarkasi Solo

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tumari (kemeja ungu), 55, calon haji asal Desa Satrian, Tersono, Batang diantar oleh 200-an sanak keluarga dan tetangganya menggunakan 7 mobil dan 3 bus besar ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Selasa (21/5/2024). (Solopos.com/Candra Septian Bantara)

Solopos.com, SOLO–Tradisi mengantar calon haji (Calhaj) hingga Asrama Haji Donuhudan, Boyolali, masih dijaga betul oleh warga Batang, Jawa Tengah. Pasalnya hari ini, Selasa (21/5/2024) ribuan warga Batang tumpah ruah di sekitaran embarkasi untuk mengantar dan melepas sanak saudaranya yang akan berangkat ke Tanah Suci.

Pantauan Solopos.com, Selasa (21/5/2024) lebih dari belasan bus besar terparkir dan berlalu lalang di sekitaran Asrama Haji Donohudan. Kantong-kantong parkir yang tersedia pun penuh sesak oleh puluhan mobil para pengantar Calhaj.

Advertisement

Para pengantar terlihat memenuhi pagar-pagar asrama haji untuk berjumpa kembali, menitip doa, bersalam-salaman, atau sekadar dada-dada dengan para Calhaj. Suasa haru begitu terasa dan tak sedikit pula yang menitikan air mata.

Salah seorang Calhaj asal Batang yang juga diantar oleh banyak orang adalah Tumari, 55. Calhaj asal Desa Satrian, Tersono, Batang tersebut mengatakan bahwa dirinya diantar oleh sanak keluarga dan tetangganya menggunakan 7 mobil dan 3 bus besar.

Advertisement

Salah seorang Calhaj asal Batang yang juga diantar oleh banyak orang adalah Tumari, 55. Calhaj asal Desa Satrian, Tersono, Batang tersebut mengatakan bahwa dirinya diantar oleh sanak keluarga dan tetangganya menggunakan 7 mobil dan 3 bus besar.

Tumari menyebut rombongan pengantar berangkat selepas subuh bersamaan dengan Calhaj kelompok terbang (kloter) 38 yang diberangkatkan dari Batang. Dia mengaku tidak meminta untuk diantar dan itu datang dari inisiatif keluarga serta tetangganya.

“Saya tidak meminta atau bahkan mengkoordinasi saudara atau tetangga untuk mengantar. Tapi karena tradisi turun-temurun jadi mereka berinisiatif mengantar walaupun dengan biaya sendiri,” kata dia.

Advertisement

Dengan kedatangan warga dan sanak saudara tersebut, imbuh dia, membuatnya terharu dan bahagia. Sebab, dulu dirinya pernah berada di posisi tersebut, yakni selalu ikut mengantar haji saudara atau tetangga yang hendak berhaji.

“Rasanya terharu, Mas, dulu saya pernah di posisi mereka [mengantar tetangga atau saudara yang akan berhaji]. Bersyukur akhirnya tahun ini menjadi giliran saya untuk diantar oleh tetangga dan saudara yang jumlahnya mungkin 200-an orang,” ujar dia.

Dia bercerita untuk bisa berhaji melalui perjuangan yang tidak mudah. Dengan mengandalkan hasil panen jagung yang tidak menentu dan berjualan kayu sengon, dia rutin menyisihkan uang Rp50.000-Rp100.000 dalam sehari untuk tabungan haji selama 12 tahun.

Advertisement

“Kalau mau berhaji itu kuncinya selain niat harus benar-benar tekun. Kalau tidak tekun menabung ya mimpi kita sebagai orang kecil berhaji ya tidak segera kesampaian,” imbuh dia.

Sementara itu, salah seorang pengantar haji asal Batang, Misdi, 55, mengaku tidak pernah absen mengantar Calhaj ke Donohudan setiap kali ada tetangga atau saudaranya yang berhaji. Selain karena sudah tradisi, mengantar haji adalah bentuk keguyub-rukunan yang ingin terus dia lestarikan di desanya.

“Mengantar haji memang sudah tradisi di daerah saya sebagai bentuk perwujudan guyub rukun dari warga. Bahwa kita sebagai tetangga juga ikut senang bahwa ada tetangga atau saudara kami yang pergi haji,” kata dia.

Advertisement

Dia pun berkelakar bahwa dengan mengantar haji mengajak keluarga bisa jadi sarana agar bisa ketularan naik haji dikemudian hari. Lantaran jadi tahu lokasi asrama, persiapan para Calhaj, dan merasakan suasa sebelum keberangkatan.

“Kan siapa tahu, bisa jadi ketularan haji juga sekeluarga,” ungkap dia.

Misdi mengatakan biasanya setelah mengantar Calhaj, rombongan pengantar haji memanfaatkan momen tersebut untuk sekaligus berwisata atau berziarah. Seperti halnya rombongannya yang seusai dari Donohudan akan ke Masjid Sheikh Zayed Solo.

Sebagai informasi, per Selasa (21/5/2024) siang, Calhaj yang sudah masuk Asrama Haji Donohudan sebanyak 37 kloter, dengan total 13.332 jemaah. Adapun calon haji yang sudah diterbangkan menuju tanah suci sebanyak 34 kloter, dengan jumlah 12.240 jemaah.

Sedangkan jamaah calon haji yang sakit di Embarkasi tidak ada atau 0 jemaah. Sedangkan jemaah yang meninggal ada dua orang. Satu Calhaj asal Banjarnegara atas nama Basirun Mangsuri, yang meninggal di Madinah, Kamis (16/5/2024) dan satu Calhaj asal Pemalang, Daryono, yang meninggal di Embarkasi Solo, Minggu (19/5/2024).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif