Soloraya
Kamis, 17 Juni 2021 - 10:38 WIB

Tahun Ajaran Baru, Ponpes Trensains Sragen Wajibkan Santri 2 Kali Swab dan Isolasi Mandiri

Muh Khodiq Duhri  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Tes Swab (Detik.com)

Solopos.com, SRAGEN — Pondok Pesantren (Ponpes) Trensains Muhammadiyah Sragen memperketat proses penyambutan ratusan santri dari berbagai daerah di Tanah Air jelang dimulainya tahun ajaran baru.

Direktur Ponpes Trensains Sragen, Fahrur Roni, mengatakan santri Trensains tersebar di 27 provinsi di Indonesia. Paling jauh, santri Trensains berasal dari Bumi Papua.

Advertisement

Ratusan santri ini sudah diliburkan dua pekan sebelum Lebaran atau pada akhir April lalu. Semua santri diwajibkan sudah sampai di Ponpes Trensains pada Sabtu (12/6/2021) lalu.

Baca juga: Siap-Siap! Anak Muda Sragen Bakal Di-Swab Antigen Acak!

Advertisement

Baca juga: Siap-Siap! Anak Muda Sragen Bakal Di-Swab Antigen Acak!

“Karena santri kita sebagian besar dari jauh, maka prosedur kedatangan santri kami atur seketat mungkin,” terang Fahrur Roni kepada Solopos.com, Selasa (15/6/2021).

Sebelum berangkat ke pondok, lanjut dia, pihaknya mewajibkan para santri menjalani tes swab dan isolasi mandiri [isoman] di rumah masing-masing selama 14 hari.

Advertisement

Baca juga: Tekan Persebaran Covid-19, Bupati Sragen Minta Warga Sabtu-Minggu di Rumah Saja

Tidak hanya itu, semua santri tidak diperbolehkan berangkat sendiri dari rumah dengan naik kendaraan umum. Mereka harus didampingi orang tua hingga tiba di ponpes menggunakan kendaraan pribadi.

Dijemput Pengurus Ponpes

Bagi santri yang mengharuskan balik ke ponpes melalui jalur udara, mereka semua akan dijemput oleh pengurus ponpes di Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur.

Advertisement

“Sesampainya di pondok, semua santri harus melalui serangkaian pemeriksaan kesehatan dengan melibatkan petugas medis dari puskesmas setempat. Mereka juga di-swab antigen sesampainya di pondok,” jelas Fahrur Roni.

Baca juga: Rp4,2 Miliar Lagi untuk Penataan Wisata Bayanan Sragen, Ini Fasilitas yang Dibangun

Jadi, ungkap dia, semua santri harus dua kali swab yakni satu di rumah dan kedua sesampainya di pondok. Setelah dipastikan negatif, para santri tetap diharuskan menjalani isolasi mandiri lagi di pondok.

Advertisement

“Mereka tetap akan dikarantina. Setelah tidak ada kendala, aktivitas di pondok baru bisa dimulai,” beber dia menegaskan.

Prosedur penyambutan santri itu juga berlaku untuk semua ustaz dan ustazah. Namun, proses penyambutan ustaz dan ustazah dilakukan lebih cepat yakni mulai 5 Juni lalu.

Lebih lanjut dia mengatakan para ustaz dan ustazah ini juga sudah didaftarkan sebagai peserta yang bakal divaksin Covid-19.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif