SOLOPOS.COM - Sejumlah warga lanjut usia (lansia) mengikuti aksi mannequin challenge di pinggir Alun-alun Satya Negara, Sabtu (31/12/2016). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Sejumlah warga lanjut usia di Sukoharjo mengikuti aksi mannequin challenge.

Solopos.com, SUKOHARJO — Puluhan orang lanjut usia (lansia) berkumpul di pinggir Alun-alun Satya Negara, Sukoharjo, Sabtu (31/12/2016) siang. Mereka duduk bersila beralas tikar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sebagian warga lansia itu memakai busana adat Jawa seperti kebaya dan kain jarit. Samini, 60, duduk di antara teman-teman sebayanya. Tangan kanannya membawa secarik kertas putih.

Begitu pula dengan warga lansia lainnya. Mereka terlihat membawa secarik kertas putih bertuliskan harapan dan doa keselamatan untuk bangsa Indonesia pada 2017.

Siang itu, Samini dan puluhan lansia yang tergabung dalam kelompok lansia Ngudi Waras, Kelurahan Jetis, Kecamatan Sukoharjo, bermunajat agar persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia kian kokoh dan bangsa Indonesia makin berjaya pada 2017. Mereka juga berharap Indonesia bebas dari kasus korupsi yang merugikan negara dan rakyat.

“Peristiwa bencana alam seperti gempa bumi dan tanah longsor kerap terjadi selama 2016. Saya berharap tak ada lagi bencana alam yang merenggut korban jiwa pada 2017,” kata dia.

Tak hanya menyampaikan harapan untuk 2017, para warga lansia itu juga mengikuti aksi mannequin challenge yang menjadi tren dunia sejak beberapa waktu lalu. Mereka mengawali aksi itu dengan senam ringan.

Sesekali kertas putih bertuliskan harapan dan doa untuk bangsa Indonesia diangkat menggunakan kedua tangan. Salah satu lansia memberi aba-aba agar mematung dengan pose bebas selama 30 detik hingga satu menit.

Pose mematung para warga lansia tak kalah heboh dibanding berbagai video demam mannequin challenge yang tengah viral di media sosial. Ekspresi wajah setiap warga lansia itu berbeda-beda saat berpose mematung.

Ada yang tengah membungkuk, memeluk erat teman di sampingnya hingga berdiri dengan satu kaki. “Kendati sudah uzur, kami tetap semangat mengikuti perkembangan zaman termasuk tren mannequin challenge. Kami tak ingin kalah dengan kalangan muda,” papar dia.

Aksi mannequin challenge yang dilakukan para anggota kelompok lansia Ngudi Waras beberapa kali harus diulang lantaran masih ada lansia yang belum siap berpose mematung. Hal ini menjadi bahan candaan para warga lansia lainnya.

Mereka tampak menikmati aksi itu dan tertawa bersamaan saat mannequin challenge terpaksa diulang. “Spontan saja [mannequin challenge], tak ada persiapan atau latihan khusus. Intinya, kami ingin hal-hal negatif yang terjadi selama 2016 berganti hal-hal positif pada 2017,” timpal warga lansia lainnya, Haryono.

Kehebohan aksi mannequin challenge ala lansia menyedot perhatian para pengguna jalan yang tengah melewati sisi utara alun-alun. Mereka berhenti sejenak di pinggir jalan untuk menonton aksi mannequin challenge para warga lansia.

Tak sedikit pengendara sepeda motor yang mendokumentasikan kehebohan mannequin challenge yang dilakukan para lansia menggunakan ponsel. “Saya mengacungi jempol kepada para warga lansia yang berinisiatif mendoakan kemajuan bangsa Indonesia. Ini menjadi suri teladan generasi muda untuk membangun Tanah Air pada masa mendatang,” kata seorang pengguna jalan, Candra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya