SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendaki Gunung Merapi (JIBI/Solopos/Dok.)

Perayaan tahun baru Boyolali, BTNGM mulai mengantisipasi membeludaknya jumlah pendaki saat tahun baru di Gunung Merapi.

Solopos.com, BOYOLALI–Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Resort Selo Boyolali membatasi jumlah pendaki Gunung Merapi pada malam pergantian tahun 2015 ke 2016. Pembatasan itu diberlakukan karena memasuki musim penghujan kawasan gunung merapi rawan terjadi longsor.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala BTNGM Resort Selo Boyolali, Suwignyo, mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) mengeluarkan aturan terkait pendaki Gunung Merapi pada pergantian malam tahun baru. BTNGM membatasi jumlah pendaki sebanyak 2.500 pendaki.

“Pembatasan jumlah pendaki sudah keputusan final sehingga semua pendaki harus mematuhinya,” ujar Suwignyo saat dihubungi Solopos.com, Kamis (17/12/2015).

Suwignyo mengatakan alasan BTNGM membatasi jumlah pendaki itu bertujuan untuk keselamatan pendaki. Hal itu diperlukan karena pada musim hujan yang terjadi di puncak Gunung Merapi dapat menyebabkan sejumlah tanah menjadi labil dan mengakibatkan longsor.

“Musim penghujan jalur pendakian merapi sangat licin sehingga dapat membahayakan pendaki. Kami sudah berkoordinasi dengan sukarelawan serta tim SAR [search and rescue] yang bertugas mengamankan kawasan merapi,” kata Suwignyo.

Suwignyo mengatakan pendaki Gunung Merapi nanti dilarang sampai ke puncak dan hanya diperbolehkan sampai ke Pasar Bubrah. Pendaki merapi nanti harus melewati jalur utama Selo.

“Setiap pendaki harus melapor terlebih dulu di Pos Selo untuk memudahkan dalam pengawasan,” kata dia.

Ia mengatakan pekan depan BTNGM mulai mendirikan posko pemantauan pendaki disetiap jalur utama pendakian Gunung Merapi.
Keberadaan posko pemantauan untuk mengawasi setiap pergerakan pendakian menuju ke atas.

“Kami menyarankan pada pendaki untuk membawa perlengkapan lengkap untuk mengantisipasi apabila turun hujan,” kata dia.

Sementara itu, Anggota Staf Pengendali Ekosistem BTNGM Resort Selo, Boyolali, Wahid Adi Wibowo, mengatakan setelah jalur pendakian Gunung Merapi dibuka pada tanggal 1 Desember kemarin jumlah pengunjung masih sepi. Jumlah pendaki mulai bertambah banyak pada Sabtu (12/12/2015) dan Minggu (13/12/2015).

“Kami mencatat ada sebanyak 700 pendaki pada akhir pekan lalu. Jumlah pendaki diprediksi bertambah banyak pada libur natal dan tahun baru,” kata Wahid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya