Soloraya
Minggu, 2 Januari 2022 - 18:46 WIB

Tahun Berganti, Apa Kabar Proyek Pembangunan Rel Layang Joglo Solo?

Mariyana Ricky P.d  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga membongkar bangunan rumahnya yang terdampak Proyek Nasional Jalur Ganda Solo-Semarang Fase 1 Solo Balapan-Kadipiro atau proyek rel layang Joglo di bantaran rel kereta api (KA), Nusukan, Banjarsari, Solo, Rabu (24/11/2021). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Hingga tahun berganti dari 2021 ke 2022, belum ada kejelasan kapan proyek pembangunan rel layang di Simpang Tujuh, Joglo, Banjarsari, Solo, akan dimulai. Dari kabar awal peletakan batu pertama akan dilakukan Juli, kemudian molor Agustus, Oktober, hingga 2021 berakhir belum juga akan informasi pasti mengenai proyek tersebut.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dalam wawancara dengan wartawan pada pekan lalu menyebut peletakan batu pertama pembangunan rel layang Joglo yang menjadi bagian dari Proyek Nasional Jalur Ganda Solo-Semarang Fase 1 Solo Balapan-Kadipiro akan dilakukan pada bulan ini.

Advertisement

Gibran mengatakan sudah ada arahan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait hal tersebut. Namun, tanggal pasti peletakan baru pertama itu belum ada. “Pak Menteri sudah kontak, pelaksanaan [ground breaking] pada Januari awal. Kondisi lapangan sudah clear dan tinggal bangun, target [pembangunan] selesai pada 2023,” katanya.

Baca Juga: Waduh! Kasus Kecelakaan Lalu Lintas Solo Meningkat, 48 Orang Meninggal

Mengutip laman LPSE Kemenhub, Minggu (2/1/2022), lelang pembangunan jalur kereta api elevated atau rel layang simpang Joglo antara Stasiun Solo Balapan-Kadipiro KM. 104+700 sd KM. 107+000 (tahap 1) sudah selesai.

Advertisement

Lelang yang dibuat pada 25 Oktober 2021 itu diikuti 61 peserta dan pemenangnya adalah PT Wijaya Karya (Persero). Nilai penawaran mencapai Rp280,4 miliar di bawah satuan kerja Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Tengah.

Pengadaan Lahan

Saat ini, lokasi pembangunan sudah bersih, utamanya dari hunian di lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI). Total anggaran untuk penanganan dampak sosial mencapai Rp31 miliar untuk 551 hunian dan tempat usaha di empat kelurahan.

Baca Juga: 8 Tahun Nazar, 4 Suporter Persis Jalan Kaki dari Karanganyar ke Solo

Advertisement

Camat Banjarsari, Beni Supartono Putro, mengatakan proses pengadaan lahan untuk proyek pembangunan rel layang Simpang Joglo, Solo, belum dimulai. Informasinya penghitungan masih dilakukan tim terpadu berdasarkan appraisal dari Badan Pertanahan Nasional (BPN/ATR).

Menurut informasi yang ia terima, Beni mengatakan pengadaan tanah berlangsung 476 hari setelah Surat Keputusan (SK) Pengadaan Lahan ditandatangani. Lahan yang terdampak seluas 6.081,789 meter persegi yang terbagi di empat kelurahan.

Lahan itu meliputi 1.625,664 meter persegi di Kelurahan Gilingan, 1.767,185 meter persegi di Kelurahan Nusukan, 1.230,989 meter persegi di Kelurahan Joglo, dan 1.457,951 meter persegi di Kelurahan Banjarsari. “Luasan pengadaan tanah untuk pembangunan masih belum berubah. Prosesnya juga masih belum berlanjut. Sementara itu dulu informasi yang saya dapat,” jelasnya, Minggu (2/1/2022) siang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif