Soloraya
Senin, 6 Agustus 2012 - 18:44 WIB

Tahun Ini, Rp1 M untuk Pembelian Parasol Galabo

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi, Galabo Solo (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi, Galabo Solo (JIBI/SOLOPOS/dok)

SOLO–UPTD Kuliner Dinas Perindustrian dan Perdagangan Solo mengajukan usulan anggaran senilai Rp1,1 miliar untuk pembelian parasol [payung berukuran besar] di Gladak Langen Bogan (Galabo).

Advertisement

Usulan anggaran itu tercantum di rencana kegiatan anggaran (RKA) yang saat tengah dibahas antara UPTD Kuliner dengan Komisi III DPRD Solo. Sebagai informasi, sebelumnya disepakati pembelian dan pemasangan parasol di Galabo dilakukan pada tahun depan.

Kepala UPTD Kuliner, Agus Sisworyanto, Senin (6/8/2012), mengatakan pembangunan Galabo beserta pengadaan seluruh alat-alat pendukung semisal meja, kursi dan lainnya dianggarkan senilai Rp2,5 miliar. Dari total dana tersebut, Rp2,1 miliar digunakan untuk pembangunan fisik sedangkan sisanya untuk pembelian komponen pendukung.

Terkait pembangunan fisik Galabo, Agus mengatakan, senilai Rp1,1 miliar digunakan untuk pembelian parasol. Ada dua unit parasol yang dibeli untuk menutup kawasan Galabo.

Advertisement

Sedang untuk pembangunan selter, diakui Agus juga ada perubahan. Mulanya yakni pada anggaran 2012, rencananya hanya akan dibangun 34 selter di Kawasan Galabo. Sementara sekarang diusulkan tambahan pembangunan selter sebanyak 23 sehingga total menjadi 57 selter nantinya di Kawasan Galabo. Melalui anggaran senilai Rp2,1 miliar, Agus optimis seluruh selter bisa ditutup dengan parasol.

“Perencanaan 57 selter itu kan perencanaan secara keseluruhan. Kami usahakan tahun ini bisa terbangun beserta parasolnya sekaligus. Tapi kalau seandainya tidak bisa, ya tidak apa-apa. Akan kami perjuangkan lagi di tahun depan,” jelas Agus.

Terpisah Ketua Komisi III DPRD Solo, Honda Hendarto mengakui awalnya sempat menolak pengadaan parasol di Kawasan Galabo. Alasan penolakan itu lantaran pengajuan pembangunan selter belum secara keseluruhan.

Advertisement

“Dalam pembahasan anggaran 2012 itu jumlah selter yang akan dibangun kan masih sebagian. Jadi kami menolak parasol karena belum semua selter terbangun. Namun kalau ternyata kondisinya tidak seperti itu, artinya selter sudah terbangun semua ya tidak apa-apa. Intinya semua kebutuhan pedagang sudah terpenuhi,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif